Beralih ke Minyak Rusia, India Pangkas Impor Minyak Mentah dari AS 50%

Happy Fajrian
25 Agustus 2022, 08:29
india, minyak, rusia, impor minyak mentah, minyak mentah, amerika serikat
Katadata
Ilustrasi.

India dilaporkan telah mengurangi impor minyak mentah dari Amerika Serikat (AS) hingga 50% atau sebesar 1 juta metrik ton sepanjang kuartal II 2022 seiring meningkatnya impor minyak dari Rusia yang dijual dengan diskon besar.

Bauran energi India kini terlihat berbeda dibandingkan tahun lalu di mana pangsa minyak Rusia hanya sekitar 2,2% dari total impor minyak mentah, sedangkan minyak dari AS mencapai 9,2%. Kini pangsa minyak Rusia mencapai 12,9%, sedangkan minyak mentah AS turun menjadi 5,4%.

India tidak pernah membeli minyak mentah Rusia dalam jumlah besar meski harus mengimpor 80% dari kebutuhannya. Pada 2021 India hanya mengimpor 12 juta barel minyak mentah Rusia dengan mayoritas minyaknya bersumber dari Irak, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Nigeria.

Pada tahun-tahun tertentu India paling banyak mengimpor 2-5% minyak Rusia, kira-kira proporsi yang sama seperti yang dilakukan Amerika sebelum mengumumkan larangan 100% terhadap komoditas energi Rusia.

Namun pada bulan Mei muncul laporan bahwa telah terjadi peningkatan signifikan pengiriman minyak Rusia menuju India. Menurut laporan Bloomberg, India menggelontorkan US$ 5,1 miliar untuk minyak, gas, dan batu bara Rusia dalam tiga bulan pertama setelah invasi atau lima kali lipat nilai tahun sebelumnnya.

Meski demikian, Cina tetap menjadi pembeli terbesar komoditas energi Rusia, menghabiskan sekitar US$ 18,9 miliar dalam tiga bulan hingga akhir Mei, atau hampir dua kali lipat jumlah tahun sebelumnya. Simak databoks berikut:

Menurut Badan Energi Internasional (IEA), minyak mentah Ural dari Rusia telah ditawarkan dengan harga diskon. Ellen Wald, presiden Transversal Consulting, telah mengatakan bahwa beberapa perusahaan perdagangan komoditas - seperti Glencore dan Vitol - menawarkan diskon masing-masing US$ 30 dan US$ 25 per barel, untuk minyak Ural.

Ural adalah campuran utama yang diekspor oleh Rusia. Para ahli mengatakan perhitungan ekonomi sederhana adalah alasan terbesar mengapa tekanan Gedung Putih untuk mengekang pembelian minyak mentah dari Rusia tidak didengarkan oleh Delhi.

Menanggapi pertanyaan tentang hubungan India-Rusia, juru bicara departemen luar negeri AS Ned Price telah mengakui bahwa India memiliki hubungan historis dengan Rusia, dan itu akan menjadi tugas besar untuk mengubahnya.

Menurut data Refinitiv, Rusia mengekspor lebih banyak minyak olahan ke Asia menggunakan kapal seiring sanksi dari negara Barat. Uni Eropa telah mengurangi impor produk minyak Rusia sejak Maret dan telah menyetujui larangan penuh mulai Februari 2023.

Pada Agustus ekspor bahan bakar minyak (BBM) dari Rusia ke Belanda dan Estonia turun menjadi nol dari sebelumnya 365.000 ton dan 170.000 ton pada Juli. Sedangkan pengiriman ke Singapura mencapai 350.000 ton dari sebelumnya tidak ada.

Sementara Amerika Serikat dan Uni Eropa menolak bahan bakar minyak dari Rusia, pasokannya ke Asia dan Timur Tengah, serta beberapa negara Afrika, meningkat.

Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar di dunia, lebih dari dua kali lipat jumlah bahan bakar minyak Rusia yang diimpor pada kuartal kedua untuk memasok pembangkit listrik untuk lonjakan musim panas di AC dan membebaskan minyak mentahnya sendiri untuk ekspor.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...