Profit Batu Bara Jadi Tantangan RI Kejar Target Nol Emisi pada 2060

Muhamad Fajar Riyandanu
30 September 2022, 07:27
batu bara, emisi, listrik
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Barito, Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Senin (20/6/2022).

Realisasi proyek nol emisi 2060 di Indonesia dinilai masih menemui sejumlah tantangan. Salah satunya besarnya pendanaan dan perolehan laba dari penjualan energi fosil batu bara.

Alotnya transisi energi di Indonesia juga terjadi karena kondisi geopolitik dunia saat ini. Konflik antara Rusia dan Ukraina juga mendorong pemanfaatan energi fosil yang kian masif.

"Indonesia juga menikmati keuntungan tak terduga atau windfall dari batubara, karena harga energi global yang lebih tinggi baru-baru ini," kata Ekonom senior sekaligus mantan Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan di acara Indonesia Sketch: Transitioning Towards A Sustainable And Inclusive Energy Future pada Kamis (29/9).

Komitmen nol emisi banyak negara diuji ketika mereka wajib menjaga ketahanan pangan dan energi nasional. Di Indonesia, krisis pandemi membuat ruang fiskal pemerintah juga terbatas, terutama untuk menjaga daya beli masyarakat.

"Ketahanan pangan adalah isu lain. Tapi ketika ditanyakan kepada pembuat kebijakan 'mana yang paling penting untukmu, ketahanan pangan atau nol emisi. Saya kira kita akan bicara soal ketahanan pangan," sambungnya.

Adapun konsumsi energi fosil pada sumber listrik global mengalami peningkatan pada 2021. Di tahun itu, kontribusi batu bara tetap dominan. Kontribusi batu bara untuk pembangkit listrik global turun dari 41% pada tahun 2013 menjadi 35% pada tahun 2020, namun meningkat menjadi 36% pada tahun 2021.

Kontribusi batu bara dunia disumbang paling banyak dari negara Asia seperti Cina, India dan Indonesia. Meredanya pandemi juga berperan serta pada peningkatan penggunaan batu bara sebagai sumber energi.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...