Investasi Migas Capai 51,5% dari Target, SKK Migas Singgung Insentif
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat serapan investasi senilai US$ 6,8 miliar hingga kuartal III 2022. Angka ini hanya mencapai 51,5% dari target akhir tahun sebesar US$ 13,2 miliar. Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Mohammad Kemal, mengatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan daya saing investasi hulu migas agar dapat bersaing dengan negara lain.
Perbaikan kemudahan berinvestasi hulu migas serta insentif terus diberikan agar investor tertarik untuk masuk dan mengelola potensi hulu migas di Indonesia. "Tahun ini kami optimis akan kemungkinan mendapat di atas US$ 13 miliar," kata Kemal di Media Gathering SKK Migas dan KKKS di Hotel Holiday Inn Bandung pada Senin (3/10).
Pemerintah terus berkoordinasi lintas instansi untuk meningkatkan iklim investasi hulu migas. Optimalisasi investasi hulu migas antara lain memberikan kepastian hukum dalam bentuk revisi undang-Undang Migas, aspek perizinan, dan insentif fiskal untuk menunjang keekonomian berupa perbaikan bagi hasil dan Domestic Market Obligation free full price.
Kemudian insentif perpajakan terkait implementasi UU Tahun 2021 tentang harmonisasi peraturan perpajakan dan revisi PP 53 tahun 2017 serta PP 27 tahun 2017. Isu lain terkait hulu migas adalah perbaikan skema KSO yang mencakup antara lain baseline, tidak ada Cost Recovery Cap, sliding scale split hingga 15%.
Kemal mengungkapkan berbagai upaya mengatasi kendala. "Kami juga sudah menyampaikan usulan percepatan perizinan industri hulu migas," ujar Kemal.
Terkait insentif fiskal untuk menunjang keekonomian, telah diaplikasikan di Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL), PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) dan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT). "Upaya memperbaiki iklim investasi hulu migas tentu tidak mudah, karena juga bersaing dengan negara-negara lain”, ujar Kemal.
Pada kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Kepala SKK Migas, Ngatijan, memberikan paparan mengenai produksi kegiatan hulu migas yang mencakup capaian kinerja utama hulu migas untuk aspek reserve replacement ratio (RRR), lifting minyak dan gas, realisasi cost recovery, penerimaan negara dan capaian investasi.
Ngatijan menyampaikan tantangan terberat terkait dengan upaya meningkatkan lifting minyak dan gas, serta upaya mencapai target investasi hulu migas tahun 2022. Kendala yang dihadapi antara lain kejadian unplanned shutdown, kebocoran pipa karena fasilitas hulu migas yang sudah menua serta sulitnya mendapatkan rig untuk mendukung program pengeboran pada tahun 2022 yang masif, bahkan melampaui sebelum Pandemi Covid-19.
SKK Migas terus berupaya meningkatkan agresivitas dan jumlah kegiatan utama hulu migas. Hingga September 2022, kegiatan pengeboran sumur pengembangan, workover dan well service yang sudah diatas target.
Hingga September 2022 pengeboran sumur mencapai 543 sumur atau 61% dari target yang mencapai 890 sumur pengembangan atau sudah mencapai 113% dibandingkan capaian tahun 2021 yang sebesar 480 sumur pengeboran pengembangan. Kegiatan workover sudah mencapai 85% dari target dan well service sudah mencapai 76% dari target.
“Pondasi keberlanjutan industri hulu migas nasional yang didukung program pengeboran sumur eksplorasi yang lebih masif dan agresif membuahkan hasil yang baik. Hingga September 2022, dari 18 sumur eksplorasi yang sudah ditajak, dengan success ratio mencapai 82% dengan total sumberdaya predrill mencapai sekitar 508 MMBOE," ujar Ngatijan.