SKK Migas: Petronas Berpeluang Masuk ke Proyek Abadi LNG Blok Masela
Perusahaan minyak dan gas nasional Malaysia, Petronas, dikabarkan bakal bekerja sama dengan Pertamina untuk mengambil alih 35% hak partisipasi (participating interest/PI) pengelolaan Proyek Abadi LNG Blok Masela dari Shell.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR pada Rabu (16/11). "Petronas memungkinkan untuk masuk dan bekerja sama dengan Pertamina dalam pergantian Shell Ini perkembangan terbaru terkait Masela dan Shell," kata Dwi.
Dwi menjelaskan, pengembangan Lapangan Abadi LNG Masela akan dikelola secara bersama lewat pembentukan konsorsium yang terdiri dari dua sampai tiga perusahaan. Konsorsium tersebut akan dipimpin oleh Inpex Corporation sebagai operator sekaligu pemegang saham mayoritas di proyek LNG Masela.
Lebih lanjut, kata Dwi, langkah Pertamina untuk masuk ke dalam proyek Blok Masela kian serius usai perusahaan migas plat merah itu menjanjikan penyelesaian studi data dan lapangan pada bulan November ini.
"Sesuai arahan pemerintah, Pertamina sudah melakukan studi dan dijanjikan laporannya akan disampaikan pada November," ujarnya.
Dwi menjelaskan, alotnya proses divestasi saham Shell sebesar 35% di Blok Masela disebabkan oleh harga gas yang terus melonjak. Selain itu, operator diharuskan mengimplementasikan teknologi penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon atau carbon capture, utilizaton and storage (CCUS), yang menaikan nilai investasi proyek.
Adanya tambahan fasilitas CCUS di Proyek LNG Masela berdampak pada biaya proyek yang membengkak sebesar US$ 1,3-1,4 miliar atau setara Rp 19,3-21 triliun.
Adapun pemasangan CCUS ditujukan untuk memproduksi blue LNG yang diharap bisa menaikan harga jual LNG dan tuntutan global bisnis global ihwal nol emisi bersih atau Net Zero Emmissions (NZE). "Harga gas mahal ini menjadi salah satu kendala dan tuntutan dari operastor untuk memasang CCUS," ucap Dwi.
Dwi mengatakan kendala-kendala tersebut akan berdampak pada mundurnya penyerahan dokumen rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD). Meski demikina, SKK Migas terus mendesak Inpex dan Shell untuk segera menyelesaikan proses divestasi tersebut.
"Kami terus memaksa Inpex untuk tidak menyandera proyek ini. Diharapkan bulan Desember ini mereka berjanji untuk revisi PoD karena masuknya CCUS. Inpex tidak bisa memasukkan revisi PoD tanpa mengatahui mitra baru mereka," pungkas Dwi.