Pertamina Segera Ajukan Tawaran untuk Akuisisi Blok Masela dari Shell

Muhamad Fajar Riyandanu
5 Januari 2023, 17:00
pertamina, blok masela, shell
Katadata
Rig migas lepas pantai Pertamina Hulu Energi.

Pertamina dikabarkan bakal segera menyampaikan klausul perjanjian yang mengikat atau binding offer terkait pengambilalihan 35% saham hak partisipasi (participating interest/PI) pengelolaan Proyek Abadi LNG Blok Masela dari Shell pada awal pembukaan 2023 ini.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, mengatakan bahwa proses alih aset Proyek Abadi LNG Masela dari Shell ke Pertamina kian progresif. Rencananya kesepakatan binding offer akan dilakukan dalam hitungan bulan.

"Lanjut ke binding offer bulan ini. Bulan-bulan ke depan mau binding offer, prosesnya lanjut," kata Tutuka saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Kamis (5/1).

Meski berlanjut ke arah yang positif, Tutuka sejuah belum bisa menjabarkan ihwal besaran nilai dari prosesi alih aset tersebut. "Oh itu gak boleh, itu rahasia. Tapi prosesnya lanjut, artinya keduanya ada kata sepakat untuk dilanjutkan ke proses lebih jauh, untuk binding offer," ujar Tutuka.

SKK Migas pernah menyampaikan bahwa Pertamina perlu menyiapkan US$ 1,4 miliar atau setara Rp 21 triliun untuk mengakuisisi 35% PI Shell di Blok Masela. Besaran itu menghitung pengeluaran Shell saat mengelola Blok Masela, yakni US$ 875 juta untuk PI 35% dan US$ 700 juta untuk investasi.

Kendati demikian, Tutuka mengatakan bahwa keputusan final soal pengambilalihan saham 35% milik Shell kepada Pertamina masih menunggu hasil akhir dari kesepakatan binding offer. "Positif, masih proses. Kan proses non-binding offer sudah lewat, sekarang binding offer ini. Kalau binding offernya selesai, maka ke situ (35%)," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Pertamina didorong untuk mengakuisisi seluruh saham Shell di Blok Masela sebanyak 35% sebelum melangkah lebih jauh untuk membentuk konsorsium yang terdiri dari dua atau tiga perusahaan migas.

"Kalau Pertamina mau divestasi itu pokoknya urusan nanti, sekarang harus ambil 35% itu. Sekarang masalahnya adalah harga, tawaran harga Pertamina ke Shell cocok tidak," kata Tutuka saat di Gedung Kementerian ESDM pada Senin (5/12).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan pengganti Shell di Blok Masela akan terdiri dari ada dua atau tiga perusahaan. Dia mengatakan bahwa sejauh ini sudah ada beberapa perusahaan migas yang berpeluang untuk menggarap Blok Masela, mereka adalah Pertamina, Petronas dan ExxonMobil.

Perusahaan migas asal Cina, PetroChina Company Limited, juga dikabarkan berminat untuk masuk ke dalam konsorsium pengelolaan Blok Masela. Perusahaan-perusahaan tersebut digadang-gadang merupakan calon mitra pengembang Pertamina dalam mengakuisisi 35% hak PI pengelolaan Proyek Abadi LNG Blok Masela dari Shell.

Mereka bakal membentuk konsorsium untuk bekerja sama dengan Inpex Coorporation selaku operator Blok Masela. Konsorsium tersebut akan dipimpin oleh Inpex sebagai pemegang saham mayoritas di proyek LNG Masela.

"Iya, pihak-pihak ini. Termasuk (PetroChina), Petronas termasuk," kata Dwi di sela-sela acara The 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) 2022 di Nusa Dua, Bali pada Rabu (23/11).

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...