Ogah Diatur Barat, India Tegaskan akan Terus Membeli Minyak Rusia
Pemerintah India menegaskan bahwa negara barat tidak dapat mengatur dari mana India mendapatkan pasokan minyak mentahnya. Menteri Energi Hardeep Singh Puri mengatakan negaranya akan mengamankan minyak dari mana saja selama itu menguntungkan India, termasuk dari Rusia.
Dia mengatakan India konsumen minyak terbesar ketiga di dunia yang berkontribusi 30% dari total konsumsi global. India telah membeli minyak Rusia dengan diskon besar sejak negara-negara barat menjatuhkan beragam sanksi termasuk pembatasan harga minyak mentah dan produk minyak Rusia.
“Kami yakin kami akan dapat menggunakan kekuatan pasar kami untuk mendapatkan sumber (minyak) dari mana pun kami berada, dari mana pun kami mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan,” ujar Puri dikutip dari CNBC.com, Jumat (10/2). “Syarat menguntungkan dalam situasi ini adalah: Anda harus yakin dengan pasokan Anda”.
Menurut laporan Reuters, impor minyak India melonjak ke rekor tertinggi dalam lima bulan terakhir pada Desember karena negara itu secara aktif meningkatkan pembelian minyak mentah Rusia. Sekitar 70% dari kargo minyak Rusia bulan Januari dikirim ke India, dan India adalah pembeli utama minyak Ural Moskow selama beberapa bulan.
Baik Cina maupun India telah meningkatkan pembelian minyak Rusia mereka setelah invasi Moskow ke Ukraina, memanfaatkan potongan harga. “Kami tidak membiarkan turbulensi geopolitik atau pandemi atau apa pun menghalangi kemampuan kami untuk memasok (energi) ke konsumen kami,” tambah Puri.
India melihat pembelian minyaknya dari Rusia dengan cara yang berbeda, kata menteri energi. Dia menggambarkan skenario hipotetis bahwa jika pasokan minyak global terganggu, hal itu dapat menyebabkan lonjakan harga minyak secara besar-besaran.
“Dapatkah Anda membayangkan sebuah situasi, [di mana] minyak Iran terkena sanksi, Rusia bermasalah, Venezuela tidak dapat memasok minyaknya. Maka harga minyak tidak hanya akan naik menjadi US$ 200, tapi US$ 480,” kata Puri sembari menggarisbawahi bahwa pemerintah India tidak peduli dari mana pasokan berasal, termasuk Rusia.
Puri lebih lanjut mencatat konsumsi minyak India telah mencapai 5 juta barel per hari untuk waktu yang lama. Namun ada ruang untuk konsumsi lokal meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
“Jika ekonomi tumbuh 6,5%, 7% dan konsumsi kita tumbuh tiga kali lipat rata-rata global, maka Anda tidak akan melihat 5 juta barel. Tapi 6 atau 6 setengah juta barel,” katanya meski mengakui masih belum pasti kapan itu akan terjadi.
Seperti diketahui koalisi negara-negara Barat telah menjatuhkan berbagai sanksi mulai dari penghentian impor minyak dan produk minyak olahan Rusia, serta menetapkan batas harga untuk minyak mentah dan minyak olahan.
Ini bertujuan untuk memangkas pendapatan negara Rusia yang dapat digunakan untuk membiayai perang di Ukraina. Namun beberapa negara seperti Cina dan India menolak mengikuti langkah negara Barat dan menjadi pembeli terbesar komoditas energi Rusia, terutama minyak dan gas alam.