Harga Batu Bara Anjlok ke US$ 186,3 per Ton, Terendah Sejak Maret 2022
Harga batu bara dunia terus menunjukkan koreksi. Di ICE Newcastle Australia, batu bara untuk kontrak pengiriman Maret 2023 kini telah turun ke level terendahnya sejak Maret 2022 di US$ 186,3 per ton pada akhir perdagangan Kamis (16/2).
Adapun harga batu bara dalam sepekan terakhir telah turun hingga US$ 19,7 per ton atau 9,56% dari US$ 206 pada Kamis (10/2). Sementara sejak awal tahun atau secara year to date (ytd) harga batu bara telah turun US$ 153,25 atau 45,13% dari US$ 339,55 per ton.
Turunnya harga batu bara dipengaruhi oleh lemahnya permintaan dari Cina sebagai negara pengonsumsi batu bara terbesar di dunia. Hal ini seiring dengan pemulihan ekonomi negara tersebut yang tidak sekuat perkiraan setelah dicabutnya kebijakan pembatasan Covid-19 ketat.
Aktivitas industri di negeri Panda telah menunjukkan peningkatan namun tidak cukup cepat untuk menyerap peningkatan produksi batu bara sehingga terjadi peningkatan persediaan. Bloomberg melaporkan bahwa sejumlah operator pelabuhan meminta diskon yang semakin menekan harga.
Harga batu bara acuan di Cina turun hingga ke level terendahnya dalam satu tahun terakhir di US$ 147 per ton pada pekan ini. Menurut data China Coal Resource, harga tersebut 40% di bawah rekor harga tertingginya pada empat bulan lalu.
Sementara itu menurut data analis komoditas global Kpler, pengiriman batu bara ke Cina bulan ini diproyeksikan hanya 13,41 juta ton, jauh di bawah 20,24 juta ton pada Januari dan 23,81 juta ton pada Desember 2022.
Pengiriman batu bara ke Eropa yang sempat melonjak saat kawasan tersebut mengalami krisis gas juga menurun seiring pasokan gas yang mencukupi sepanjang musim dingin, serta musim dingin yang lebih ringan.
Pengiriman ke Eropa pada Februari diperkirakan 6,61 juta ton, turun dari 8,16 juta ton pada Januari, dan 8,75 juta ton pada Desember. Meski demikian, impor batu bara Eropa sudah 12% lebih tinggi dari level sebelum perang Rusia-Ukraina pada Februari 2022.
Harga batu bara dunia sempat mencapai rekor tertingginya sepanjang masa pada awal September 2022 di level US$ 457,8 per ton. Menjelang tutup tahun harga terus merosot namun masih di atas US$ 300 per ton. Memasuki 2023 koreksi harga semakin dalam.