Air Products Mundur dari Proyek Gasifikasi Batu Bara Tanjung Enim

Muhamad Fajar Riyandanu
9 Maret 2023, 12:58
gasifikasi batu bara, dme, batu bara, air products, hilirisasi
BKPM
Penandatanganan MoU Investasi Air Products pada proyek gasifikasi batu bara di Indonesia oleh Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, disaksikan Presiden Joko Widodo, di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (4/11/2021).

Proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan terancam mandek seiring mundurnya Air Products and Chemicals Inc atau APCI dari proyek patungan tersebut.

Perusahaan bidang pengolahan gas dan kimia asal Amerika Serikat (AS) itu rencananya bakal mengerjakan proyek tersebut bersama dua perusahaan BUMN, yakni Bukit Asam, dan Pertamina (Persero).

Direktur PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arsal Ismail, mengatakan Air Products and Chemicals Inc sudah mengirimkan surat resmi pengunduran diri kepada pemerintah lewat Kementerian Investasi.

Kendati demikian, Arsal enggan menjelaskan detil alasan maupun faktor hengkangnya Air Products and Chemicals Inc dari proyek gasifikasi batu bara tersebut.

Perseroan juga bakal menjalin kontak dengan Air Products and Chemicals Inc untuk meminta klarifikasi lebih lanjut soal keberlangsungan proyek senilai Rp 34,04 triliun tersebut.

"Air Products sudah kirim surat resmi beserta alasannya. Mereka mungkin punya alasan tersendiri. Surat itu disampaikan melalui kementerian yang bisa jelaskan lebih detil," Kata Arsal saat ditemui wartawan di The St Regis Jakarta pada Kamis (9/3).

Kendati demikian, Arsal menyampaikan bahwa pemerintah tetap berupaya untuk merealisasikan proyek gasifikas batu bara lewat kerja sama dengan investor atau mitra potensial lainnya.

Pasalnya, pemerintah telah berencana untuk membangun kawasan industri khusus (KIK) berorientasi gasifikasi batu bara di Muara Enim, Sumatera Selatan. "Intinya PTBA tetap komitmen untuk mendukung program pemerintah untuk hilirisasi batu bara. Kami jalan terus," ujarnya.

Sebelum terjadi kesepakatan kerja sama saat ini, Arsal mengklaim banyak perusahaan energi global yang tertarik pada pengambangan gasifikasi batu bara di dalam negeri. Namun saat itu hanya Air Products and Chemicals Inc yang terlihat serius untuk menanamkana modal dan transfer teknologi.

"Sebelumnya sudah ada beberapa mitra yang bekerja sama hanya memang saat ini yang benar-benar komitmen itu Air Product," kata Arsal.

Adapun komitmen investasi Air Products telah menyatakan komitmen investasi di Indonesia sebesar US$ 15 miliar atau setara Rp 210 triliun untuk proyek hilirisasi batu bara di Indonesia. Rencana investasi tersebut telah terealisasi sebesar USS$ 7 miliar atau setara Rp 102 trliun.

Pemerintah menargetkan proyek gasifikasi batu bara DME di Tanjung Enim, Sumatera Selatan rampung dan bisa beroperasi komersial atau Commercial Operation Date (COD) pada kuartal ke-empat atau akhir 2027.

Proyek tersebut sanggup menghasilkan 1,4 juta ton DME per tahun dari batu bara berkalori 4.200 sebanyak 6 juta ton. Selain itu, pabrik tersebut juga akan memproduksi metanol 2,1 juta ton per tahun dan Syngas atau gas sintetis sebesar 4,5 juta kN/m3 per tahun.

Gas sintetis adalah campuran bahan bakar gas yang terdiri dari hidrogen, karbon monoksida, dan karbon dioksida. Gas alam sintetis ini umumnya digunakan untuk memproduksi amonia atau metanol yang dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kimia seperti pupuk dan petrokimia, listrik dan gas kota.

Menteri ESDM Arifin Tasfir mengatakan proyek tersebut berpotensi menghadirkan benefit dari produk DME yang dapat menekan impor LPG sebesar 1 juta ton per tahun serta menambah investasi asing US$ 2,1 miliar.

"Proyek ini akan menghemat devisa LPG Impor sebesar Rp 9,14 triliun per tahun," kata Arifin saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VII DPR pada Senin (21/11/2022).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo minta jajarannya untuk memastikan proyek tersebut dapat rampung 30 bulan sesuai dengan waktu yang dijanjikan.

"Untuk memastikan ini selesai sesuai yang disampaikan Air Product dan Kementerian investasi 30 bulan, jangan ada mundur-mundur lagi yang kita harapkan nanti setelah di sini selesai dimulai lagi di tempat lain," kata Presiden Joko Widodo dalam groundbreaking proyek tersebut.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...