PLN Siapkan Skenario Kelistrikan Zero Down Time untuk Piala Dunia U-20
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan stadion lokasi pertandingan Piala Dunia U-20 siap digunakan.
Menjelang laga yang akan digelar pada 20 Mei 2023 itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia cum Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir meninjau kesiapan Stadion Manahan di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (12/3).
Darmawan menjelaskan, gelaran Piala Dunia U-20 merupakan hajatan akbar dunia. “Oleh karena itu, kami dari PLN akan all out memastikan listrik untuk gelaran piala dunia ini cukup dan andal, sehingga kebesaran nama Indonesia akan semakin dikenal dunia,” katanya dalam siaran pers.
PLN akan menggunakan skema zero down time atau listrik tanpa kedip di enam stadion utama lokasi Piala Dunia U-20.
Selain Stadion Manahan, kelima stadion itu yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta (DKI Jakarta), Stadion Jakabaring di Palembang (Sumatra Selatan), Stadion Si Jalak Harupat di Bandung (Jawa Barat), Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya (Jawa Timur), dan Stadion I Wayan Dipta di Gianyar (Bali).
“Seluruh stadion tempat pertandingan kami suplai dan amankan dengan pasokan listrik tiga lapis. Sehingga, kami memastikan seluruh pertandingan akan berjalan aman, mulai dari pencahayaan, hingga seluruh peralatan pendukung selama pertandingan tak akan mengalami kendala,” tegas Darmawan.
Pada lapis pertama, masing-masing stadion akan dipasok oleh minimal dua penyulang listrik. Pada lapis kedua, PLN akan menyiagakan 55 uninterrupted power supply (UPS) dengan kapasitas besar di enam stadion. Kemudian, pada lapis ketiga, PLN akan menyiagakan pasokan cadangan dengan 37 genset berkapasitas besar.
“Pengamanan berlapis ini berfungsi jika terjadi gangguan atau kegagalan dari sistem kelistrikan, pasokan listrik tetap akan ada dan tanpa kedip,” ujar Darmawan. PLN juga membuka posko siaga 24 jam dan mengerahkan lebih dari 1.700 personel siaga di setiap venue pertandingan. Kantor PLN terdekat dari stadion juga akan berjaga 24 jam untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
“Kami punya banyak pengalaman di berbagai event internasional, termasuk G20 di Bali yang listriknya sangat andal. Dengan demikian, kami yakin listrik untuk gelaran Piala Dunia U-20 sangat andal,” tambah Darmawan. Sistem kelistrikan berlapis ini tak hanya ada di enam stadion saja, tetapi termasuk di tempat latihan, serta penginapan para atlet.
Lokasi untuk naratama pun akan dipasok kelistrikan berlapis. “Kami juga mengamankan venue pendukung. Pola pengamanan kelistrikan ini kami terapkan, seperti hotel, lapangan lain untuk latihan, bahkan secara khusus untuk keperluan broadcast media,” imbuh Darmawan.
Selain itu, PLN juga memaksimalkan persiapan Piala Dunia U-20 dari sisi pemeliharaan listrik, serta menjamin seluruh infrastruktur listrik beroperasi optimal hingga pertandingan usai. “Seluruh persiapan saat ini on progress kami kerjakan dan akan selesai 100 persen di akhir April 2023,” imbuh Darmawan.
Sementara itu, Erick Thohir mengungkapkan Piala Dunia U-20 merupakan tonggak kebangkitan sepak bola Indonesia. Ini merupakan momen bagi dunia sepak bola Indonesia untuk bebenah. Karena itu, sangatlah penting baginya untuk memastikan kesiapan seluruh stadion yang akan menjadi lokasi ajang Piala Dunia U-20.
“Tentu Solo ini menjadi sangat penting karena di sini nanti final dan juga rencana closing untuk Piala Dunia U-20,” tuturnya. Sebelumnya, Erick telah mengecek kesiapan stadion Jakabaring dan Si Jalak Harupat. Setelah mengunjungi Stadion Manahan, ia akan melanjutkan perjalanan ke Stadion Gelora Bung Tomo dan I Wayan Dipta.