Jaga Harga Minyak, Rusia Kurangi Produksi 500.000 bph hingga Juni 2023
Rusia menyatakan bahwa keputusan pemangkasan produksi minyak sebesar 500.000 barel per hari (bph) akan berlangsung hingga Juni 2023. Hal ini demi menjaga harga minyak di tengah sanksi embargo dan batas harga yang diterapkan oleh negara Barat.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa saat ini Rusia hampir mencapai level pengurangan target produksi minyak yang akan tercapai dalam beberapa hari mendatang. Adapun pemangkasan produksi telah dimulai pada Maret.
“Sesuai dengan situasi pasar saat ini, keputusan untuk secara sukarela mengurangi produksi sebesar 500.000 bph akan berlaku hingga Juni 2023 inklusif,” tambah Novak seperti dikutip dari Reuters pada Jumat (24/3).
Dalam sebuah pernyataan, Novak mengatakan pasar minyak global berada di bawah tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengutip embargo energi Barat terhadap Rusia dan apa yang disebutnya sebagai upaya berbahaya untuk membatasi harga minyak Rusia.
Pemotongan produksi sepihak Rusia merupakan tambahan dari kesepakatan OPEC+, yang mengelompokkan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, untuk mengurangi pasokan.
Oktober lalu, grup tersebut menyepakati pengurangan produksi tajam sebesar 2 juta barel per hari dari November hingga akhir 2023 meskipun ada seruan untuk meningkatkan produksi dari konsumen utama.
Panel menteri tingkat tinggi dari grup tersebut dijadwalkan bertemu pada 3 April untuk membahas kondisi pasar, dengan pertemuan penuh menteri direncanakan pada 4 Juni.
Harga minyak jatuh ke posisi terendah 15 bulan awal pekan ini di tengah kekhawatiran bahwa krisis perbankan dapat merusak ekonomi dan permintaan energi. Tetapi harga minyak sejak itu bangkit kembali. Harga minyak mentah AS diperdagangkan hampir US$ 70 per barel hari ini, sementara Brent US$ 76 per barel.