Mendag Zulkifli Hasan Melepas Ekspor 30.000 Ton Baja ke Italia

Aditya Widya Putri
29 April 2023, 07:50
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mencatatkan rekor produksi bulanan baja lembaran dingin atau baja Cold Rolled Coil (CRC) yang merupakan rekor produksi terbanyak sepanjang sejarah pabrik Cold Rolling Mill (CRM) berdiri yaitu sebanyak 81.342 ton di penutupa
PT. Krakatau Steel
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mencatatkan rekor produksi bulanan baja lembaran dingin atau baja Cold Rolled Coil (CRC) yang merupakan rekor produksi terbanyak sepanjang sejarah pabrik Cold Rolling Mill (CRM) berdiri yaitu sebanyak 81.342 ton di penutupan produksi CRC pada 31 Oktober 2021. Rekor tertinggi sebelumnya dilakukan Krakatau Steel di bulan Juli 2008 untuk produk baja CRC dengan pencapaian sebesar 80.032 ton.

Menteri Perdagangan (Mendag RI) Zulkifli Hasan melepas 30 ribu ton ekspor baja milik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (PT KS), Jumat (28/4). Rencananya ribuan ton baja tersebut akan dikirim ke Italia.

Zulkifli bersama Direktur Utama PT KS Purwono Widodo melepas ekspor baja di Pelabuhan Krakatau International Port (KIP) Cilegon. Sebanyak 30 ribu ton baja dibawa melalui jalur laut menggunakan kapal MV Auzonia.

Tombol sirine yang ditekan bersama menjadi tanda pemberangkatan kapal menuju konsumen Marcegaglia Steel Carbon SPA.

“Hari ini kita melakukan ekspor baja jenis Hot Rolled Coil ke Italia. Ini merupakan bagian dari tren positif kinerja pergadangan Indonesia, di triwulan pertama 2023 kita sudah surplus US$12,54 miliar,” ujar Zulkifli.

Baja merupakan komoditi ekspor terbesar ketiga di Indonesia. Pada tahun 2021 kemarin, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Tiongkok, Korea Selatan, dan India menjadi tiga negara teratas tujuan ekspor baja Indonesia.

Tiongkok menerima ekspor baja sejumlah 7,5 juta ton dengan nilai USD12,8 miliar, kemudian Korea Selatan dengan jumlah 513 ribu ton, dan India dengan jumlah 457 ribu ton.

“Baja saat ini merupakan komoditi ekspor terbesar ketiga di Indonesia setelah tambang dan minyak sawit, oleh karenanya Pemerintah terus mendorong dan mendukung ekspor baja yang dilakukan PT KS ini,” tutup Zulkifli.

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Akbar Djohan menyampaikan bahwa KIP selalu siap menjadi gerbang ekspor dari Indonesia. Fasilitas dan infrastruktur KIP pun memiliki kualitas terbaik dan sangat siap, sistem digitalnya juga mumpuni.

"Pelepasan ekspor baja oleh Mendag membuktikan bahwa perekenomian tengah tumbuh ke arah lebih baik. Elemen utamanya adalah pelabuhan yang terintegrasi, salah satu yang ada di Indonesia adalah Krakatau International Port,” ujar Akbar.

Akbar menambahkan bahwa KIP Group juga memiliki layanan pelabuhan terintegrasi, tidak hanya fasilitas jasa pelabuhan, tetapi juga jasa logistik terintegrasi yang dilakukan anak usaha KIP.

Selain di wilayah Banten, KIP pun telah menyediakan layanan jasa pelabuhan dan logistik di beberapa daerah lain, seperti Marunda, Dumai, Jepara, dan Balikpapan, dimana yang terbaru KIP telah membantu pelayanan pembangunan di Ibu Kota Negara Baru (IKN).

“Dari segi pengembangan bisnis dan mendukung kebijakan Pemerintah, KIP saat ini telah mulai membantu dalam jasa pelabuhan dan logistik pembangunan IKN di Kalimantan melalui pengelolaan Pelabuhan Buluminung," tutup Akbar.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...