Harga Minyak Turun Dipicu Kebuntuan Kenaikan Plafon Utang AS

Happy Fajrian
20 Mei 2023, 08:26
harga minyak, plafon utang as, gagal bayar utang pemerintah as
Dok. Chevron

Harga minyak jatuh pada akhir perdagangan Jumat (19/5) atau Sabtu pagi waktu Indonesia, karena investor khawatir politisi AS akan gagal menyepakati plafon utang baru dan memicu gagal bayar utang yang akan merugikan ekonomi dan mengurangi permintaan bahan bakar.

Brent berjangka turun 28 sen atau 0,8% menjadi US$ 75,58 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk kontrak Juli 2023 turun 25 sen atau 0,3%, menjadi US$ 71,69. Sedangkan WTI untuk kontrak Mei 2023, yang akan berakhir pada hari Senin, turun 31 sen, atau 0,4%, menjadi US$ 71,55.

Namun demikian, harga minyak mentah Brent dan WTI mencatat kenaikan mingguan pertama mereka dalam sebulan, dengan kedua harga minyak acuan tersebut naik sekitar 2%.

Harga minyak merosot US$ 1 per barel setelah Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat AS dan pemerintahan Presiden Joe Biden pada hari Jumat menghentikan pembicaraan untuk menaikkan plafon utang pemerintah federal sebesar US$ 31,4 triliun.

Departemen Keuangan telah memperingatkan pemerintah tidak dapat membayar semua tagihannya pada 1 Juni. Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kesepakatan tetap memungkinkan.

Pasar juga ketakutan oleh komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell bahwa inflasi "jauh di atas" target Fed, menambahkan belum ada keputusan yang dibuat mengenai tindakan suku bunga berikutnya.

“Tampaknya mereka tidak akan menyelesaikan kesepakatan utang hari ini. Peluang kenaikan (suku bunga) 25 basis poin dalam pertemuan Juni meningkat dari hari ke hari. Tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mempertahankan bullish pasar,” kata analis Mizuho Robert Yawger, seperti dikutip Reuters, Sabtu (20/5).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...