Pertamina Masih Cari Pembeli Gas, Operasi 100% Proyek JTB Mundur Lagi
Pertamina masih terus mencari pembeli gas sebelum melaksanakan produksi maksimal 100% pada proyek lapangan gas Jambaran Tiung Biru (JBT) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Proses pencarian calon pembeli gas JBT berimbas pada mundurnya rencana produksi penuh yang ditarget berjalan pada akhir April lalu. Pertamina kini tinggal mencari pembeli potensial yang mau menyerap gas sejumlah 5 mmscdf sebelum perseoran melaksanakan produksi maksimal.
Juru Bicara PT Pertamina EP Cepu, Fitri Erika, mengatakan bahwa operasional produksi gas JBT saat ini masih dalam proses uji coba fasilitas produksi dengan penyesuaian di sisi teknis.
“Sejauh ini produksi lapangan JTB masih berfluktuasi menuju 100% full capacity dan diharapkan segera dapat memenuhi target produksi maksimal sesuai kapasitas 192 mmscfd,” kata Erika lewat pesan singkat pada Senin (22/5).
Pertamina terus berupaya untuk meningkatkan tingkat produksi gas JTB secara bertahap semenjak proyek tersebut melakukan pengaliran gas perdana atau Gas On Stream (GoS) pada 20 September tahun lalu.
Produksi akan terus ditingkatkan seiring langkah Pertamina yang telah mengunci sejumlah pembeli potensial, yakni PLN dan PGN dengan nilai kontrak pembelian 172 mmscfd. Selain itu, Pertamina juga telah sepakat untuk menyuplai gas sebanyak 15 mmscfd kepada Petrokimia Gresik.
“Sebanyak 15 mmscfd rencana dialokasikan kepada Pupuk Kimia Gresik, sedangkan 5 mmscfd masih dalam evaluasi di ESDM,” ujar Erika.
Proyek JTB merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi di bawah PT Pertamina Persero yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Perpres Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Jambaran Tiung Biru diproyeksikan menjadi salah satu calon penghasil gas terbesar di Indonesia dengan produksi penjualan gas yang mencapai 192 mmscfd.
Selain memproduksi gas bumi, proyek bernilai US$ 1,53 miliar atau Rp 22,9 triliun itu juga menghasilkan produk turunan H2SO4 atau asam sulfat yang merupakan salah satu produk utama industri kimia.
Seiring dengan pembangunan pipa gas Semarang-Cirebon atau Cisem, maka jalur distribusi gas akan semakin terintegrasi. Sehingga pasokan gas dari JTB nantinya tidak hanya dimanfaatkan oleh sektor industri di Jawa Timur dan Jawa Tengah melalui jalur transportasi gas pipa Gresik-Semarang yang sudah siap, namun juga memenuhi kebutuhan gas Jawa Barat.