Belum Daftar MyPertamina, Beli Pertalite Dibatasi Maksimal 20 Liter
Pertamina mulai melaksanakan uji coba pengetatan distribusi BBM bersubsidi jenis Pertalite di empat wilayah di Indonesia, yakni di Nanggroe Aceh Darussalam, Bangka Belitung, Bengkulu dan Kabupaten Mimika.
Di empat wilayah tersebut pembelian Pertalite dipatok maksimal 20 liter bagi pelanggan yang belum mendaftarkan program subsidi tepat MyPertamina. Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menyampaikan bahwa uji coba ini merupakan tindak lanjut dari masa sosialisasi MyPertamina sejak Juni 2022 lalu.
“Bagi yang sudah mendaftar, pembeli Pertalite bisa beli seperti biasa tanpa batasan, namun dalam jumlah wajar,” kata Irto kepada Katadata.co.id melalui pesan singkat pada Kamis (25/5).
Irto menjelaskan, uji coba seleksi konsumen penerima Pertalite itu merupakan inisiatif perusahaan sembari menunggu payung hukum tetap dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pertamina menerapkan pembelian BBM bersubsidi dengan skema full registran di wilayah DKI Jakarta mulai Kamis (25/5). Dengan mekanisme tersebut, konsumen harus sudah terdaftar di MyPertamina.
Dengan skema full registran, konsumen bisa membeli BBM bersubsidi meski tidak menunjukan QR Code yang pendaftaran MyPertamina. Sedangkan yang belum terdaftar tidak dapat dilayani.
Skema full registran adalah pengaturan kendaraan konsumen yang sudah terdaftar dapat melakukan pembelian BBM bersubsidi meskipun tidak membawa QR code. "Yang kami berlakukan dengan full registrant dan full QR adalah untuk solar,” kata Irto.
Selain Jakarta, ketetapan full registrant juga berlaku untuk wilayah Kabupaten dan Kota Bogor serta Kota Depok. Langkah ini merupakan rangkaian dari upaya Pertamina Patra Niaga untuk melakukan percepatan implementasi transaksi BBM Subsidi Tepat.
Adapun implementasi full registran untuk pembelian BBM bersubsidi Solar di Jakarta mulai aktif sejak hari ini, kecuali di Kabupaten Kepulauan Seribu yang baru akan menyusul pada 8 Juli 2023.
Irto menjelaskan, skema full registrant merupakan upaya lanjutan Pertamina untuk memantau seluruh pembeli BBM bersubsidi. Melalui data yang dihimpun dari MyPertamina, perseroan dengan bantuan sistem dapat menyalurkan BBM kepada masing masing kendaraan sesuai kuota yang ditetapkan oleh BPH Migas.
“Dan ini akan membatasi upaya oknum yang menyelewengkan BBM Subsidi, khususnya Solar,” ujar Irto.
Pertamina Patra Niaga melaporkan bahwa pendaftar program subsidi tepat MyPertamina telah menembus lebih dari enam juta kendaraan hingga pekan ketiga Mei 2023. Mayoritas atau 51% adalah pengguna Pertalite dan sisanya pengguna solar subsidi atau Biosolar.