Acuan Kurs Rupiah Menguat, Harga Biodiesel RI Turun 11% per Liter
Kementerian ESDM menetapkan Harga Indeks Pasar (HIP) bahan bakar nabati biodiesel bulan Juni 2023 senilai Rp 10.234 per liter, turun 10,9% dari harga bulan sebelumnya Rp 11.493 per liter.
Besaran nilai tersebut belum termasuk ongkos angkut yang mengikuti ketentuan Keputusan Menteri ESDM Nomor 146 Tahun 2021 tentang HIP Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel yang Dicampurkan ke Dalam Bahan Bakar Minyak.
Penurunan harga HIP biodiesel dipengaruhi oleh penguatan acuan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS yang menjadi patokan besaran nilai konversi minyak sawit mentah menjadi biodiesel senilai US$ 85 per metrik ton.
Pemerintah menetapkan nilai kurs senilai Rp 14.777 per dolar AS untuk konversi minyak sawit mentah menjadi biodiesel pada Juni ini. Sedangkan pada bulan sebelumnya pemerintah menggunakan acuan nilai kurs sebesar Rp 14.953 per dolar AS.
Besaran HIP Biodiesel merupakan acuan dalam implementasi program B35 dan berlaku untuk pencampuran minyak solar bersubsidi maupun Jenis Bahan Bakar Minyak Umum (JBU).
Direktur Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Edi Wibowo, melaporkan realisasi penyaluran biodiesel B35 hingga 15 Mei menyentuh 3,74 juta kiloliter (KL) sejak disalurkan pertama kali pada 1 Februari lalu.
Besaran distribusi tersebut setara 28,4% dari total total alokasi biodiesel untuk program B35 di tahun 2023 diperkirakan mencapai 13,15 juta KL. Simak databoks berikut:
Adapun program B35 adalah mencampur biodiesel dari fatty acid methyl ester atau FAME minyak kelapa sawit sebesar 35% ke dalam komposisi BBM solar bersubsidi. Pertamina melaporkan penyaluran Solar bersubsidi pada triwulan I 2023 tercatat 4,2 juta kl atau 25,3% dari total kuota 16,6 juta kl.
Edi mengatakan bahwa implementasi program B35 merupakan langkah pemerintah untuk menekan impor solar dan mengantisipasi kenaikan harga minyak dunia. Pelaksanaan program B35 juga dilatarbelakangi oleh adanya peluang harga biofuel yang relatif lebih rendah daripada fluktuasi harga BBM dunia.
Distribusi B35 diharapkan dapat diimplementasikan di semua wilayah Tanah Air, sehingga dapat menekan impor solar tahunan. "Alokasi B35 pada 2023 sekitar 13,15 juta KL, jadi solar impor yang digantikan bisa ditekan ya 13,15 juta KL," ujar Edi.
Distribusi B35 diharapkan dapat diimplementasikan di semua wilayah Tanah Air, sehingga dapat menekan impor solar tahunan. "Alokasi B35 pada 2023 sekitar 13,15 juta KL, jadi solar impor yang digantikan ya 13,15 juta KL," kata Edi lewat pesan singkat pada Selasa (16/5).