SKK Migas Deteksi Potensi Cadangan Gas Jumbo di Papua Capai 15 TCF

Muhamad Fajar Riyandanu
7 Juni 2023, 20:35
cadangan gas, papua, migas, skk migas
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Suasana Kapal Floating Production Unit (FPU) Jangkrik di Saipem Karimun Yard, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, Selasa (21/3).

SKK Migas mendeteksi potensi cadangan gas di Papua mencapai 15,1 triliun standar kaki kubik (TCF). Potensi sebesar itu dinilai bisa membuka peluang untuk mengembangkan sektor energi yang berkelanjutan.

Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko mengatakan, potensi cadangan gas jumbo di Papua diharapkan bisa manfaatkan oleh pelaku usaha industri penunjang hulu migas, sehingga potensi energi, terutama gas, yang begitu besar di Papua bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat lokal.

"Kawasan timur Indonesia harus siap berbenah diri dengan memulai menyiapkan SDM, badan usaha lokal, serta kebijakan daerah yang tepat,” kata Rudi Satwiko, saat membuka Forum Kapasitas Nasional III Tahun 2023 di Kota Sorong, dikutip dari siaran pers pada Rabu (7/6).

Pemerintah telah mengumumkan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional Tahun 2022-2031. Rencana Induk ini bertujuan untuk menjamin keberlangsungan pasokan gas bumi di Indonesia, dan mempercepat pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi yang berkelanjutan.

Dalam keputusan ini terdapat strategi pembangunan jaringan transmisi dan distribusi gas bumi, seperti meningkatkan kapasitas jaringan, mempercepat pembangunan jaringan di daerah terpencil, dan meningkatkan efisiensi distribusi gas bumi di Indonesia.

SKK Migas kembali mengadakan Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III Tahun 2023 Wilayah Papua dan Maluku (Pamalu) di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan partisipasi masyarakat, terutama industri penunjang hulu migas lokal dalam pelaksanaan aktivitas industri hulu migas.

Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Pamalu, Subagyo mengatakan, SKK Migas bersama KKKS akan terus meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam aktivitas penunjang industri hulu migas.

Forum Kapnas kali ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat Papua dan Maluku supaya semakin terlibat dalam kegiatan hulu migas

“Kami juga membangun komunikasi dengan institusi pendidikan vokasi untuk melihat peluang kolaborasi yang bermanfaat bagi peserta didik. Pengetahuan dan keterampilan teknis itu bisa bersinggungan dan mendukung aktivitas hulu migas,” katanya.

Pemerintah sebelumnya juga tengah menjajaki pengembangan cekungan migas Warim yang berlokasi di Papua Timur, wilayah yang berbatasan dengan Papua Nugini. Cekungan ini diklaim memiliki potensi sumber daya migas yang besar atau giant discovery.

SKK Migas menyatakan telah mengajukan dispensasi kepada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) untuk pengembangan cekungan migas Warim. Status cekungan Warim yang sebagian wilayahnya berada di kawasan Taman Nasional Lorentz atau hutan konservasi itu dinilai menjadi penghambat dari upaya monetisasi.

Kepala Divisi Eksplorasi, Lingkungan Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Sunjaya Eka, menjelaskan bahwa cekungan Warim telah ada sebelum wilayah hutan Lorentz ditetapkan sebagai taman nasional. Pemerintah mencatat potensi minyak 25.968 MMBO dan gas bumi 47,37 TCF di Cekungan Warim.

"Kami sudah kirim surat ke KLHK agar bisa diberikan dispensasi. Toh wilayahnya tidak semua, hanya ada dua area saja yang masuk ke wilayah Taman Nasional Lorentz," kata Eka di Kantor SKK Migas Jakarta pada Rabu (17/5)

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...