Pertamina Raih Pinjaman Asing Rp 46 T untuk Proyek Kilang Balikpapan

Muhamad Fajar Riyandanu
14 Juni 2023, 18:03
pertamina, kilang balikpapan,
PT Kilang Pertamina Balikpapan
Proyek perluasan Kilang Balikpapan.

Pertamina telah mendapatkan dukungan kredit pendanaan senilai US$ 3,1 miliar atau setara Rp 46,15 triliun dari Export Credit Agency (ECA) dan beberapa lembaga keuangan komersial untuk penyelesaian proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan.

Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini, mengatakan perusahaan masih terus mencari sumber pendanaan lain dari lembaga keuangan internasional untuk memuluskan proyek Kilang Balikpapan.

Pemerintah ingin meningkatkan kapasitas pengolahan kilang menjadi 360.000 barel per hari, serta meningkatkan kualitas pengolahan minyak mentah untuk menghasilkan BBM setara Euro V.

Langkah Pertamina yang berhasil mengunci sumber pendanaan dari ECA berkontribusi pada separuh nilai total investasi perluasan Kilang Balikpapan yang mencapai US$ 7,24 miliar. Emma melaporkan bahwa saat ini capaian proyek perluasan kilang sudah mencapai 72% dan ditargetkan bisa menjalani tahap pengujian pada 2024.

"Pendanaan dari ECA dan beberapa lender sudah mau closing. Fasilitas yang Pertamina peroleh kurang lebih US$ 3,1 miliar," kata Emma di Gedung Nusantara I DPR Jakarta pada Rabu (14/6).

Pertamina sebelumnya juga telah mendapatkan pinjaman senilai US$ 99,7 juta atau sekira Rp 1,47 triliun dari Bank Ekspor-Impor Amerika Serikat (AS) atau US EXIM Bank untuk proyek ekspansi Kilang Balikpapan. Pertamina berhasil mencairkan kredit tersebut pada 5 Mei 2023 lalu.

Rencana pembiayaan tersebut akan digunakan untuk meningkatkan produksi bensin Kilang Balikpapan hingga 101.000 barel per hari. Menurut pemberitahuan Pemerintah AS, pinjaman yang diusulkan mencakup ekspor peralatan dan layanan AS sekitar US$ 63,9 juta untuk meningkatkan dan memperluas fasilitas pengolahan kilang.

"Secara substansial dapat mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar transportasi yang diimpor sambil meningkatkan ke standar yang lebih bersih," kata Reta Jo seperti dikutip dari Bloomberg pada Senin (15/5).

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...