Kementerian ESDM Endus Potensi Lithium di Wilayah Panas Bumi Dieng

Muhamad Fajar Riyandanu
7 Juli 2023, 14:57
lithium, wilayah kerja panas bumi dieng,
ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom.
Pekerja menyelesaikan pekerjaan pada proyek sumur produksi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi di kawasan dataran tinggi Dieng Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (6/9/2022).

Kementerian ESDM melaporkan adanya potensi sumber daya lithium di wilayah kerja panas bumi (WKP) Dieng, Kecamatan Batur, Banjarnegara. Kandungan lithium itu belakangan menjadi mineral ikutan yang turut terbawa dari proses pengangkutan uap air di sumur panas bumi.

Direktur Panas Bumi, Harris Yahya, mengatakan bahwa WKP Dieng mengandung potensi sumber daya lithium yang produktif. Namun, harris mengaku belum bisa memastikan berapa besar jumlah potensi sumber daya lithium yang terletak di WKP milik PT Geo Dipa Energi tersebut.

Adapun Geo Dipa merupakan Badan Usaha Milik Negara yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan. "Dari studi awal potensi lithium dari panas bumi ditemukan potensi yang cukup baik di PLTP Dieng," kata Harris lewat pesan singkat pada Jumat (7/7).

Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Dieng mulai beroperasi sejak 10 Mei 1997 untuk menyedot uap panas dari perut bumi hingga kedalaman 2.641 meter.

Usai disedot ke permukaan, uap panas bertemperatur 188,62 derajat celsius ini kemudian diarahkan ke tangki separator. Di dua unit tangki setinggi 30 meter itu, uap panas akan dipisahkan dari kandungan air. Di dalam alat ini, air yang lebih berat dari uap akan menyendap di bawah tangki.

Sementara uap panas bertekanan 10,59 bar dipindahkan ke Atmospheric Flash Tank (AFT). Konstruksinya mirip dengan cerobong asap kapal pesiar.

Selanjutnya, uap panas kering akan dialirkan ke pembangkit small scale dengan kapasitas 10 MW dan power plant di unit 1 berkapasitas 50 MW. Uap tersebut diarahkan melalui pipa besi. Semantara itu, air yang mengendap di separator dialirkan ke kolam air panas alias brine water agar suhunya turun.

Dasar kolam tersebut dilapisi oleh material yang berfungsi sebagai pendingin air, brine water juga memiliki fungsi sebagai media pengendapan silica dan lithium yang terbawa oleh uap air.

Lebih lanjut, kata Harris, pemerintah masih mencari mitra potensial untuk pengembangan mineral ikutan lithium tersebut. "Belum, masih cari mitra untuk pengembangannya," ujar Harris.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...