Harga BBM di Turki Naik 20% Imbas Kenaikan Pajak Bahan Bakar 200%

Happy Fajrian
17 Juli 2023, 17:00
harga bbm, turki, pajak bahan bakar
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp.
Sejumlah kapal wisata bersiap mengangkut wisatawan untuk berwisata Bosphorus Cruise dari atas kapal di Laut Marmara Istanbul, Turki, Minggu (27/11/2022).

Harga BBM di Turki naik lebih dari 20% setelah pemerintahan Recep Tayyip Erdogan memutuskan untuk menaikkan tarif pajak bahan bakar menjadi hampir 200% pada Minggu (16/7). Pajak konsumsi khusus yang baru ini berlaku untuk berbagai jenis bahan bakar termasuk bensin dan solar.

Kenaikan tarif pajak ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan untuk pemulihan bencana gempa bumi besar yang terjadi pada Februari lalu. “Dan memungkinkan pemerintah mempertahankan cadangan kas yang kuat,” tulis pernyataan Kementerian Keuangan Turki, dikutip dari Bloomberg pada Senin (17/7).

Menurut perkiraan pemerintah, gempa bumi berkekuatan 7,8 magnitudo yang mengguncang wilayah Turki dan Suriah pada Februari 2023 menyebabkan kerusakan senilai lebih dari US$ 100 miliar atau sekitar Rp 1,5 kuadriliun.

Meski begitu, keputusan pemerintah Turki menaikkan pajak bahan bakar diperkirakan melambungkan inflasi lebih tinggi lagi, yang saat ini telah mencapai 38% per tahun, jika digabungkan dengan pelemahan nilai tukar lira dan rencana pemerintah meningkatkan belanja untuk memenuhi janji pemilu.

Kenaikan pajak yang diatur dalam RUU baru ini berusaha untuk mengimbangi beban di sisi fiskal dengan mengangkat pajak perusahaan dan menggandakan bea kendaraan bermotor untuk tahun tersebut. Sejumlah kenaikan sudah diperkenalkan pada berbagai barang konsumen.

“Serangkaian kenaikan ini dapat memicu inflasi akhir tahun sekitar 60%,” kata asisten profesor ekonomi di Universitas Koc yang berbasis di Istanbul, Cem Cakmakli. “Bahkan sebelum diperkenalkan, perkiraannya sekitar 50%”.

“Namun gelombang kenaikan harga BBM, khususnya solar, akan berdampak luas karena sebagian besar kegiatan ekonomi berjalan dengan solar,” ujarnya. “Kami memperkirakan kenaikan harga makanan secara besar-besaran mengingat betapa pentingnya solar bagi produksi dan transportasi”.

Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang mendapatkan masa jabatan lima tahun lagi dalam pemungutan suara Mei, menjanjikan kenaikan upah minimum sementara dan peningkatan pensiun. Lira telah kehilangan sekitar seperempat nilainya terhadap dolar sejak pemilu.

Erdogan membawa wali baru ke ekonomi setelah pemungutan suara dalam upaya untuk memulihkan kredibilitas. Mantan bankir Wall Street Mehmet Simsek dan Hafize Gaye Erkan masing-masing ditunjuk sebagai menteri keuangan dan gubernur bank sentral.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...