DPR Kaji Aturan Penerapan CCUS Masuk UU Migas, Rampung Sebelum Pilpres

Muhamad Fajar Riyandanu
29 Agustus 2023, 12:27
ccus
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Suasana rapat kerja dengan Komisi VII DPR dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/3/2021).

Komisi VII DPR mempertimbangkan usulan pelaku usaha hulu minyak dan gas atau migas yang meminta penguatan regulasi teknologi carbon capture storage (CCS) dan carbon capture, utilization and storage (CCUS) diatur dalam revisi Undang-Undang Migas.

Wakil Ketua Komisi VII DPR Bambang Haryadi mengatakan Komisi Energi DPR terus berupaya untuk mengakselerasi pembahasan revisi UU Migas dan ditargetkan dapat dibahas sebelum pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Menurut dia, revisi UU Migas ditujukan untuk menertibkan regulasi yang kurang berpihak kepada penguatan industri migas domestik. Menurutnya, regulasi yang mengatur sektor hulu dan hilir migas masih banyak tumpah tindih, sehingga menyebabkan ketidakpastian investasi.

"RUU migas nantinya kami ingin menerima banyak masukan dan merapikan semua regulasi dan tumpang tindih atau kurang pro terhadap penguatan sektor migas dari sisi hulu maupun hilir," kata Bambang di Gedung Nusantara II DPR Jakarta pada Senin (28/8).

Melansir catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sejauh ini ada 15 proyek CCS atau CCUS yang sedang dikerjakan di Indonesia. Di antaranya CCS Gundih Enhanced Gas Recovery (EGR) di Jawa Tengah dan Enhance Oil Recovery (EOR) di Lapangan Sukowati Bojonegoro Jawa Timur.

EOR merupakan metode peningkatan produksi minyak bumi dengan menginjeksikan sumber energi eksternal. Sedangkan EGR adalah praktik menginjeksi gas CO2 ke lapangan untuk menambah produksi migas di lapangan dengan reservoir yang mulai menipis.

Proyek CCUS Tangguh milik BP yang segera berjalan pada 2026 ditargetkan mampu menekan emisi karbon hingga 25 juta ton CO2, serta sanggup meningkatkan produksi gas hingga 300 miliar standar kaki kubik (BSCF) pada 2035.

Kementerian ESDM juga menemukan lokasi yang berpotensi menjadi penyimpanan emisi karbon mencapai 12 giga ton CO2. Sebanyak dua giga ton terletak pada depleted reservoir lapangan migas dan 10 giga ton CO2 pada saline aquifer.

Hasil Studi Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi atau Lemigas menunjukkan potensi penyimpanan 10 giga ton pada saline aquifer terletak di Jawa Barat dan Sumatera Selatan.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Lavinda

SAFE Forum 2023 akan menghadirkan lebih dari 40 pembicara yang akan mengisi 15 lebih sesi dengan berbagai macam topik. Mengangkat tema "Let's Take Action", #KatadataSAFE2023 menjadi platform untuk memfasilitasi tindakan kolaboratif dari berbagai pemangku kepentingan yang disatukan oleh misi menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih hijau. Informasi selengkapnya di sini.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...