Indonesia Akan Ekspor 4 Gw Listrik ke Singapura, Minta Syarat TKDN 60%
Pemerintah Indonesia menatapkan syarat kepada Singapura untuk mengakomodir penggunaan jasa dan barang dalam negeri atau tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 60% untuk ekspor 4 gigawatt (GW) listrik pada 2027 hingga 2035 mendatang.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, mengatakan bahwa sumber listrik yang dijual ke Singapura berasal dari pembangkit listrik tenaga surya alias PLTS.
Selain menyepakati TKDN tinggi, kesepatan jual-beli listrik lintas negara itu juga mewajibkan pembangunan industri maupun pabrik panel surya dan baterai listrik di Indonesia. Pada kesempatan tersebut, Rachmat belum merinci lokasi pembangunan pabrik panel surya tersebut.
"Jadi niat pemerintah, pabrik ini terbangun, baik di Batam, Jawa, atau di manapun, itulah yang akan digunakan dan secara umum terbentuk industri di indonesia," kata Rachmat, selepas agenda Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Jakarta pada Jumat (8/9) lalu.
Pemerintah Indonesia dan Singapura menandatangani kerja sama ekspor listrik ke Singapura. Rencana ini menjadi bagian dari nota kesepahaman yang diteken Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Menteri Ketenakerjaan sekaligus Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Tan See Leng di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (8/9).
Singapura akan melakukan uji coba untuk menyelesaikan masalah teknis dan peraturan mengenai perdagangan listrik lintas negara. Singapura berencana mengimpor listrik 100 megawatt (MW) non-intermitent dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pulau Bulan yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.
Sejauh ini ada lima perusahaan Indonesia yang telah mengajukan proposal penyediaan listrik rendah karbon ke Singapura, yakni Konsorsium Pacific Medco Solar Energy Medco Power with Consortium partners, PacificLight Power Pte Ltd (PLP) and Gallant Venture Ltd, a Salim Group company, Adaro Green, dan TBS Energi Utama.
PT Medco Power Indonesia yang akan mengembangkan pilot project ekspor listrik dari PLTS Pulau Bulan setelah mendapat izin prinsip dari EMA Singapura. Proyek itu bakal Medco Power lakukan bersama Konsorsium PacificLight Power Pte Ltd (PLP) dan Gallant Venture Ltd, yang merupakan bagian dari Salim Group.
Indonesia menyiapkan tiga skema dalam proyek ekspor listrik ke Singapura. Pertama, badan usaha pemegang penetapan wilayah usaha penyediaan tenaga listrik (Wilus) menjual tenaga listrik secara langsung kepada konsumen di Singapura.
Mekanismenya melalui badan usaha yang mengajukan penetapan Wilus, kemudian mendapatkan izin usaha penyediaan listrik untuk kepentingan umum (IUPTLU) hingga mendapatkan izin usaha jual beli listrik lintas negara (IUJBLN).
Kedua, badan usaha pemegang Wilus menjadi independent power producer (IPP) seperti PLN atau PLN Batam. Kemudian, badan usaha pemegang Wilus menjual listrik kepada konsumen di Singapura melalui skema grid to grid. Ketiga, kerja sama antarpemegang Wilus melalui skema pemanfaatan bersama jaringan tenaga listrik atau power wheeling.