PLN Tambah 250 Stasiun Tukar Baterai Motor Listrik hingga Akhir Tahun
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana untuk menambah sebaran 250 unit stasiun penukaran baterai kendaraal listrik umum atau SPBKLU dalam waktu empat bulan ke depan atau sampai akhir tahun ini.
Langkah tersebut merupakan tindaklanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara perseroan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait program percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Listrik atau KBLBB.
MoU tersebut diteken oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Yudo Dwinanda Priaadi dan Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Sri Mulyanti di Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan EBTKE Jakarta pada Kamis (14/9).
“PLN menyediakan kabinet untuk penyediaan kabinet untuk swapping station,” kata Edi.
Edi melanjutkan, hingga saat ini PLN telah mengembangkan 1.900 unit SPBKLU di 70 titik yang tersebar di lokasi strategis seperti mal dan perkantoran. Dia meyakini penyediaan stasiun penukaran baterai yang makin masif akan ikut mendongkrak penjualan motor listrik.
Dirjen EBTKE Yudo Dwinanda mengatakan bahwa penyediaan fasilitas SPBKLU Kementerian ESDM dan PLN mengacu pada standar baterai yang ditetapkan, yakni untuk baterai motor listrik berdaya listrik tipe 72 volt dan 60 volt.
“Sekarang baterai sudah mulai standar, sudah ada SNI,” ujar Yudo.
Pemerintah akan terus menambah sebaran SPBKLU dengan meningkatnya jumlah kendaraan listrik di Indonesia. Pertumbuhan penggunaan motor listrik di Indonesia tercatat naik 13 kali lipat dalam dua tahun terakhir.
Hasil riset Deloitte Indonesia dan Foundry mencatat penggunaan motor listrik pada 2020 berada di 1.947 unit. Angka tersebut naik signifkan menjadi 25.782 unit pada tahun 2022.
Direktur Riset Foundry Erwin Arifin, mengatakan peningkatan penggunaan motor listrik ditopang oleh penjualan masif kendaraan listrik roda dua yang dilengkapi dengan fasilitas swap battery atau penukaran baterai.
Erwin mengatakan penjualan jenis motor listrik dengan teknologi swap battery menyumbang 55% dari pangsa pasar motor listrik domestik pada 2022.
“Penjualan motor listrik berteknologi swap battery itu 0% pada 2020 lalu tiba-tiba menjadi 55% pada 2022,” kata Erwin saat menyampaikan paparan riset bertajuk Electric Revolution: The Rise of Indonesia’s E-Motorcycle di The Energy Building SCBD pada Selasa (12/9).
Menurut Erwin, pertumbuhan penggunaan motor listrik disebabkan oleh penyediaan infrastruktur Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang kian menjamur. Foundry mencatat ada lebih dari 1.700 unit SPBKLU hingga kuartal dua 2023.
Berdasarkan Riset Foundry pada Maret 2023 mencatat ada empat pabrikan yang aktif dalam ekosistem pertukaran baterai di Indonesia. Mereka adalah Swap yang memiliki 1.300 unit SPBKLU atau 74,2% dari seluruh unit yang ada di Indonesia.
Posisi kedua ada Volta yang menyediakan 295 unit SPBKLU. Selanjutnya, perusahaan infrastruktur energi asal Singapura, Oyika telah membangun 150 unit SPBKLU dan Gogoro sejumlah 6 unit.
Foundry mencatat, motor listrik yang dilengkapi fasilitas swap battery lebih laku dipasaran. Hal ini dilatarbelakangi oleh penghematan waktu isi ulang daya listrik melalui mekanisme home charging secara mandiri.
“Efektifitas biaya dan waktu diperoleh dari penggunaan model swapping, mengurangi biaya waktu menganggur karena pengendara dapat mengisi daya saat bepergian,” ujar Erwin.