Komentar Sri Mulyani Soal Harga Minyak Naik Nyaris US$ 100 per Barel

Muhamad Fajar Riyandanu
20 September 2023, 19:53
Sri Mulyani
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti tren kenaikan harga minyak dunia yang kini menginjak level US$ 94 per barel.

Menurut dia, melonjaknya harga minyak akan mempengaruhi penerimaan pajak maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP), khususnya dari sektor bisnis minyak dan gas bumi (migas).

"Ada begitu banyak ketidakpastian, sulit untuk bikin prediksi khususya di pasar energi," ujar Sri Mulyani pada forum the 4 th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas Industry (ICIUOG) 2023 di Nusa Dua, Bali pada Rabu (20/9).

Dia menjelaskan, meroketnya harga minyak dunia dipicu oleh sikap Rusia dan Arab Saudi sebagai dua negara anggota OPEC+ yang mengurangi produksi minyak hingga akhir tahun.

Keputusan tersebut berseberangan dengan kondisi pasar minyak yang cenderung mengalami kenaikan permintaan.

"Arab Saudi dan Rusia, OPEC+ secara khusus mengendalikan atau menurunkan jumlah produksinya. Di sisi lain, permintaan ternyata masih cukup tinggi," ujarnya.

Kondisi pemulihan ekonomi usai Pandemi Covid-19 menyebabkan aktivitas ekonomi dunia mulai berjalan pesat. Cina belakangan telah meningkatkan kinerja kilang-kilang minyak untuk meningkatkan produksi bahan bakar minyak alias BBM.

Lebih lanjut, kebutuhan energi domestik juga diproyeksikan terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II di angka 5,17% secara tahunan.

"Kebutuhan energi di Indonesia dengan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi di atas 5 pasti akan meningkat terus," kata Sri Mulyani.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...