Harga Minyak Turun Setelah The Fed Umumkan Perketat Kebijakan Moneter

Tia Dwitiani Komalasari
21 September 2023, 06:42
Kapal Floating Storage Offloading (FSO) Arco Ardjuna Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) melakukan proses lifting minyak ke kapal tanker di perairan utara Subang, Laut Jawa, Jawa Barat, Senin (3/4/2023). FSO Arco Ardjuna yang berkapa
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Kapal Floating Storage Offloading (FSO) Arco Ardjuna Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) melakukan proses lifting minyak ke kapal tanker di perairan utara Subang, Laut Jawa, Jawa Barat, Senin (3/4/2023). FSO Arco Ardjuna yang berkapasitas 1 juta barel minyak tersebut memiliki tugas penting sebagai fasilitas pe­nampung hasil produksi minyak mentah lapangan PHE ONWJ yang selanjutnya dikirim ke oil tanker untuk dibawa ke kilang minyak.

Harga minyak turun sekitar 1% ke level terendah selama sepekan setelah Bank Sentral AS, Federal Reserve, mengumumkan untuk mempertahankan suku bunganya, namun memproyeksikan akan ada kenaikan hingga akhir tahun. The Fed juga akan memperketat kebijakan moneternya hingga 2026.

Harga minyak Brent untuk pengiriman November turun 81 sen, atau 0,9%, menjadi US$ 93,53 per barel. Itu merupakan penutupan terendah bagi Brent sejak 13 September.

Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Oktober turun 92 sen, atau 1,0%, menjadi US$ 90,28. Kontrak WTI untuk bulan Oktober berakhir kemarin. Minyak mentah berjangka WTI untuk bulan November turun sekitar 82 sen menjadi US$ 89,66.

Meskipun terjadi penurunan harga, Brent secara teknis masih berada di wilayah overbought selama 14 hari berturut-turut, yang merupakan rekor terpanjang sejak tahun 2012. Overbought merupakan suatu kondisi yang menunjukkan tren kenaikan signifikan dan konsisten.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...