Bos Freeport: Progres Pembangunan Smelter Tembaga Gresik Capai 76%
PT Freeport Indonesia (PTFI) melaporkan capaian pembangunan smelter tembaga baru di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik telah mencapai 76%. Smelter bernilai US$ 3 miliar tersebut ditargetkan beroperasi awal pada Mei 2024 dan berlanjut beroperasi komersial di Desember 2024.
"Hingga akhir Agustus sudah 75% dan bulan Mei (2024) bisa mulai beroperasi," kata Direktur Utama PTFI Tony Wenas di sela acara Katadata Sustainable Action for the Future Economy (SAFE) 2023 di Grand Ballroom Kempinski Hotel, Jakarta, pada Selasa (26/9).
Smelter anyar tersebut ditaksir sanggup mengolah konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun. Pembangunan smelter anyar tersebut mundur selama setahun, seiring adanya hambatan Pandemi Covid-19 yang menimpa Indonesia dalam dua tahun terakhir.
Di dalam Izin Usaha pertambangan Khusus (IUPK) milik Freeport tertulis jangka waktu penyelesaian Smelter Gresik paling lambat 5 tahun sejak IUPK itu diterbitkan pada Desember 2018, sehingga penyelesaian pembangunan smelter maksimal rampung pada Desember 2023.
"Pandemi Covid-19 terjadi, sehingga kami mengajukan perpanjangan kepada pemerintah akibat keadaan kahar yang menjadi keterlambatan selama 1 tahun," kata Tony beberapa waktu lalu dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Senin (27/3).
Apabila smelter itu selesai dibangun, Freeport bisa mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga tiap tahun. Hal itu berawal dari langkah Freeport Indonesia yang bakal menambah porsi sahamnya di pabrik pengolahan atau smelter tembaga milik PT Smelting yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur, dari 39,5% menjadi 65%.
Penambahan kepemilikan aset itu tak lepas dari peran Freeport yang menjadi investor tunggal dalam proyek ekspansi atau penambahan kapasitas smelter tersebut.
Lewat pendanaan US$ 250 juta atau sekira Rp 3,7 triliun yang sepenuhnya berasal dari Freeport, smelter milik PT Smelting diproyeksikan sanggup menambah kapasitas peleburan konsentrat tembaga hingga 300 ribu ton menjadi 1,3 juta ton per tahun.
SAFE Forum 2023 akan menghadirkan lebih dari 40 pembicara yang akan mengisi 15 lebih sesi dengan berbagai macam topik. Mengangkat tema "Let's Take Action", #KatadataSAFE2023 menjadi platform untuk memfasilitasi tindakan kolaboratif dari berbagai pemangku kepentingan yang disatukan oleh misi menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih hijau. Informasi selengkapnya di sini.