Bisakah Rice Cooker Gratis Atasi Oversupply Listrik atau Gantikan LPG?

Mela Syaharani
9 Oktober 2023, 19:44
rice cooker gratis
123RF.com/desperada
Pemerintah akan membagikan 500.000 unit rice cooker gratis tahun ini.

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 11 Tahun 2023, sebagai landasan hukum program pembagian penanak nasi listrik atau rice cooker gratis yang dimulai tahun ini.

Melalui program ini pemerintah akan membagikan 500 ribu unit rice cooker secara percuma yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi listrik sebesar 140 gigawatt-jam (GWh) serta menghemat penggunaan LPG sekitar 29 juta kilogram (kg) atau sekitar 9,7 juta tabung 3 kg.

Kementerian ESDM menulis, program ini bertujuan untuk menjamin akses energi bersih yang terjangkau, andal dan berkelanjutan. Selain itu juga untuk mengurangi impor LPG yang digunakan untuk memasak, meningkatkan konsumsi listrik perkapita, serta mendukung teknologi memasak yang lebih bersih.

Pakar ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai bahwa program pembagian rice cooker gratis tidak efektif untuk mengatasi masalah kelebihan pasokan listrik ataupun menghemat konsumsi LPG.

“Blunder, sebaiknya dibatalkan. Rata-rata sudah punya rice cooker, nanti akan duplikasi saja, hanya akan membebani APBN,” kata Fahmy kepada Katadata.co.id, Senin (9/10). Dia menilai pemerintah tidak akan mencapai tujuan dari program ini.

Rice cooker memang menggunakan energi bersih, tetapi tidak memberikan kontribusi terhadap pengurangan emisi karbon karena kapasitasnya sangat kecil. Apalagi, listrik yang digunakan dihasilkan dari pembangkit listrik yang masih menggunakan energi kotor batu bara,” ujarnya menambahkan.

Menurut Fahmy, rice cooker hanya bisa digunakan untuk menanak nasi, mengukus dan memanaskan makanan. Sedangkan memasak lauk dan lainnya masih menggunakan kompor gas dengan LPG. Oleh karena itu, program pembagian rice cooker tidak efektif sama sekali dalam menggantikan LPG.

Fahmy menjelaskan, jika ingin mengatasi oversupply listrik pemerintah sebaiknya mendorong industri untuk menggunakan listrik dari PLN. “Tak bisa harapkan konsumen rumah tangga. Maka yang harus dikejar industri, ini momentumnya juga tepat, beberapa pembangkit listrik yang dimiliki industri tutup, ini peluang bagi PLN,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...