Dua Pembeli Domestik dan Satu Asing Amankan Pasokan Gas Blok Masela
SKK Migas mengungkapkan saat ini sudah ada tiga pembeli yang telah mengamankan pasokan gas dari Blok Masela. Dua pembeli berasal dari dalam negeri atau domestik yakni PGN dan PLN, dan satu pembeli asing.
“Domestik itu dari 9 juta, minimum 3 juta lebih sudah mengambil PGN dan PLN,” kata Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto kepada Katadata.co.id saat ditemui di Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (12/10).
Selain domestik, Dwi menyebut sudah ada pihak dari luar negeri yang meminta sebanyak dua kali lipat dari rencana produksi blok tersebut. Permintaan ini menurut dia sudah cukup mengamankan keadaan blok Masela. “Yang luar negeri itu yang minta saja sudah dua kali lipat dari rencana produksi, jadi Insya Allah no problem,” ujarnya.
Ladang gas yang terletak di Kepulauan Tanimbar, Maluku itu mengandung sumber daya gas hingga 27,9 juta kaki kubik (TCF), dengan estimasi produksi sekira 9,5 juta ton LNG per tahun dan 35.000 barel kondensat per hari.
Dalam momentum yang sama, Soetjipto mengatakan untuk harga gas alam cair (LNG) yang dipatok untuk PGN dan PLN setelah teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) masuk masih melihat pada revisi rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD).
“Masela akan kami lihat revisi PoD-nya setelah kemarin disetujui perubahan PI-nya. Kira-kira akhir Oktober ini mereka akan ajukan revisi PoD,” ujarnya.
Untuk perubahan harga penjualan gas ke PGN dan PLN Dwi menyebut akan mengikuti kebijakan pemerintah. “Untuk dalam negeri kita ikuti kebijakan pemerintah, untuk luar baru kita analisis LNG kedepan seperti apa,” ucapnya.
Sebelumnya Pertamina dan Petronas resmi mengambil alih 35% saham hak partisipasi proyek LNG Blok Masela milik Shell. Divestasi hak partisipasi itu diresmikan melalui seremoni penandatanganan perjanjian jual beli saham atau sales and purchase agreement (SPA) antara Pertamina, Petronas, dan Shell.
Adapun perjanjian jual beli saham atau sales and purchase agreement ditandatangani oleh Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Wiko Migantoro, Direktur Utama upstream Petronas Datuk Adif Bin Zulkifli, dan Direktur Keuangan untuk Divestasi dan Akuisisi Shell Asia Pasifik Kuo Tong Soo.
Sementara nota kesepahaman kemitraan pengembangan Blok Masela diteken oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Direktur Utama Inpex Corporation Takayuki Ueda. Dua penandatangan tersebut dilakukan pada acara pembuka IPA Convex di ICE BSD Tangerang pada Selasa (25/7).
Penandatanganan itu juga disaksikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dan Presiden dan Ketua Pegawai Eksekutif Kumpulan Petronas Tan Sri Tengku Muhammad Taufik.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan bahwa masuknya Pertamina di Blok Masela demi menjaga pasokan migas dari sisi hulu sekaligus memenuhi kebutuhan energi nasional
Dalam komposisi pengelola Blok Masela, Pertamina menggenggam 20% hak partisipasi, sedangkan Petronas mengunci hak kelola 15%. Nantinya, Pertamina dan Petronas akan berkolaborasi dengan Inpex Corporation sebagai operator sekaligus pemegang saham mayoritas Blok Masela