Harga Minyak Turun 0,4%, Investor Pantau Eskalasi Konflik Israel-Hamas
Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent turun 36 sen, atau 0,4%, menjadi US$ 90,53 per barel. Begitu pula dengan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS yang turun 37 sen, atau 0,4%, menjadi US$ 87,32 per barel pada hari Minggu.
Kedua minyak mentah yang menjadi patokan ini naik hampir 6% pada hari Jumat, membuat catatan baru sebagai kenaikan persentase harian tertinggi sejak April. Para investor memperhitungkan kemungkinan konflik Timur Tengah yang lebih meluas.
Brent juga mengalami kenaikan mingguan sebesar 7,5%, kenaikan terbesar sejak Februari. Sementara WTI naik 5,9% untuk minggu ini.
Konflik di Timur Tengah hanya berdampak kecil pada suplai minyak dan gas global, dan Israel bukanlah produsen besar. Kendati demikian, para investor dan pengamat pasar sedang menilai bagaimana dampak konflik terhadap suplai dari negara-negara terdekat di wilayah penghasil minyak terbesar di dunia ini.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya telah menyatakan perang terbuka terhadap pasukan militan Palestina, Hamas. Situasi di Gaza semakin memburuk seiring dengan meningkatnya jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel. Mayat-mayat disimpan di truk-truk pendingin es krim karena memindahkannya ke rumah sakit terlalu berisiko dan pemakaman penuh.
Dengan kekhawatiran akan meluasnya konflik, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melanjutkan lawatannya ke negara-negara Timur Tengah. Ia bertekad mencegah eskalasi dan menjamin pembebasan 155 sandera yang menurut Israel diambil oleh Hamas kembali ke Gaza.