Kilang Pertamina Terapkan 3 Strategi Untuk Kurangi Emisi Karbon
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menjelaskan strategi dalam mengurangi tingkat emisi karbon pada sektor industri pengolahan sumber daya alam minyak bumi.
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Taufik Adityawarman mengungkapkan ada 3 strategi yang dilakukan perusahaan untuk menekan emisi karbon.
Strategi pertama adalah dari sisi teknologi yaitu menciptakan efisiensi energi pada operasional kilang minyak milik KPI. Taufik menjelaskan sebanyak enam kilang minyak milik KPI memiliki usia yang bervariasi bahkan ada yang didirikan pada masa kolonial Belanda.
“Sehingga dalam perjalanannya melalui proses peremajaan, rejuvenasi, dan revamping menggunakan teknologi yang menghasilkan efisiensi energi dengan lebih baik,” ujarnya, Selasa (14/11).
KPI juga melakukan inisiatif dalam melakukan efisiensi energi dalam operasionalnya dengan cara meminimalisir emisi gas buang melalui Flare Gas Recovery System, memanfaatkan sumber energi eksternal seperti penerapan gasifikasi dan elektrifikasi, dan mengoptimalkan parameter pemrosesan dalam kilang untuk menekan emisi karbon.
Selain mendorong efisiensi energi, terang Taufik KPI juga memanfaatkan teknologi untuk menjalankan inisiasi bisnis hijau (green business initiative). Dengan inisiasi tersebut KPI memproduksi jenis bahan bakar ramah lingkungan seperti Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) dan Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Taufik menjelaskan strategi kedua berkaitan dengan solusi berbasis alam (nature based solution) di mana dalam operasionalnya, KPI tetap memperhatikan keberlangsungan lingkungan sekitar dan melakukan program pelestarian alam salah satunya dengan penanaman pohon.
“Melalui preservasi lingkungan kemudian juga penanaman pohon-pohon itu hal-hal yang bisa kami lakukan untuk mengurangi emisi ataupun karbon,” ujar Taufik.
Apabila langkah untuk menekan emisi karbon telah dilakukan namun masih terdapat emisi karbon yang dilepas oleh kilang minyak, Taufik mengungkapkan strategi ketiga KPI untuk menurunkan emisi yaitu dengan melakukan perdagangan karbon.
“Apabila pengurangan emisi itu sudah sampai batas minimum tetapi masih ada fugitive emission (emisi yang tidak sengaja terlepas) yang dihasilkan dari kegiatan operasi kami. Mungkin salah satu opsi adalah melakukan carbon trading (perdagangan karbon),” kata dia.