Pensiun Dini PLTU Pelabuhan Ratu Belum Dieksekusi, Masih Tunggu Arahan

Nadya Zahira
27 November 2023, 21:45
Pensiun Dini PLTU Pelabuhan Ratu Belum Dieksekusi, Masih Tunggu Arahan
ANTARA FOTO/Jojon/wsj.
Foto udara area Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di wilayah Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Jumat (10/9/2021). PLTU berkapasitas 2 x 50 megawatt yang dibangun PT Dian Swastika Sentosa Power Kendari bertujuan memperkuat jaringan listrik di wilayah Kendari dan sekitarnya. ANTARA FOTO/Jojon/wsj.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyampaikan, hingga saat ini program pensiun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pelabuhan Ratu belum dieksekusi lebih lanjut. Sebab masih dalam tahap proses menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah. 

“Memang dalam hal ini kami masih menunggu arahan dari pemerintah,” ujar Direktur Utama PTBA Arsal Ismail saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (27/11). 

Arsal mengatakan, sedangkan untuk proses due diligence atau uji tuntas dengan PT PLN juga masih dalam tahap proses. Sehingga, dirinya tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut dan mendalam.

Untuk diketahui, pemensiunan dini PLTU Pelabuhan Ratu sudah masuk dalam skema pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP). Adapun realisasi pendaaan JETP pada PLTU ini bergantung pada PTBA sebagai pihak yang berencana mengakuisisi PLTU tersebut.

Rencana akuisisi ini disepakati dalam bentuk principal framework agreement pada Konferensi Pers SOE Conference pertengahan Oktober lalu.

Selain itu, dalam Dokumen Investasi dan Kebijakan Komprehensif atau comprehensive investment and policy plan (CIPP) menyatakan bahwa estimasi investasi proyek tersebut sekitar US$ 870 juta. Nilai itu setara dengan Rp 13,48 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.500 per dolar AS.

Sebelumnya, EVP Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN, Warsono menyampaikan progress terbaru dari kebijakan PLN yang menargetkan pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara Pelabuhan Ratu dapat terlaksana pada 2037 atau delapan tahun lebih cepat dari masa akhir operasi pada 2045.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...