Kelompok Houthi Incar Kapal ke Israel, Harga Minyak Dunia Naik
Harga minyak dunia naik pada Rabu (20/12). Ini karena investor khawatir adanya potensi gangguan perdagangan global akibat konflik Houthi dan Israel di Timur Tengah.
Kelompok pemberontak Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, memperingatkan akan menargetkan semua kapal yang berlayar melalui Laut Merah menuju Israel.
Houthi membajak kapal kargo yang mempunyai hubungan kepemilikan dengan Israel di Laut Merah pada November. Mereka juga menyerang beberapa kapal komersial dengan roket dan drone selama dua bulan terakhir.
Hal itu membuat harga minyak naik. Harga minyak mentah Brent naik 0,6% menjadi US$ 79,70 per barel. Harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) naik 0,4% menjadi US$ 74,22 per barel.
Pada awal sesi, harga minyak Brent dan WTI naik lebih dari US$ 1. Sebab, kapal-kapal maritim besar memilih untuk menghindari rute Laut Merah, sehingga jalur pelayaran lebih panjang dan biaya transportasi maupun asuransi naik.
Sekitar 12% lalu lintas pelayaran dunia melewati Laut Merah dan Terusan Suez.
Namun kenaikan harga minyak dunia terbatas karena persediaan minyak mentah Amerika Serikat meningkat. Peningkatan stok bahan bakar ini menyentuh rekor produksi minyak domestik, dan melebihi perkiraan.
Selain itu, Amerika membuat gugus tugas untuk melindungi perdagangan minyak pada Selasa (19/12).
Pada Rabu (20/12), Yunani juga menyarankan kapal-kapal komersial yang berlayar di Laut Merah dan Teluk Aden menghindari perairan Yaman. Pemilik kapal Yunani menguasai sekitar 20% kapal komersial dunia dalam hal kapasitas angkut.
"Selama produksi tidak terancam, pasar pada akhirnya akan menyesuaikan diri dengan perubahan rute suplai," kata Analis di Saxo Bank, Ole Hansen, dikutip dari Reuters, Kamis (21/12).