Harga Batu Bara, Minyak, Emas Diramal Turun Tahun Ini
Harga batu bara, minyak, dan emas diperkirakan turun tahun ini. Hal ini dipengaruhi oleh permintaan dan pasokan komoditas di Cina dan India, serta kebijakan suku bunga acuan.
Industry and Regional Analyst of Chief Economic Bank Mandiri Ahmad Zuhdi memprediksi, harga batu bara US$ 117 per ton tahun ini dan US% 102 per ton tahun depan.
Penyebab penurunan harga yakni permintaan dan pasokan dari dua importir yaitu Cina dan India tercukupi. “Keduanya memiliki kebijakan untuk meningkatkan impor lebih dini,” kata Zuhdi dalam Mining Zone CNBC Indonesia TV pada Jumat (29/12).
“Alhasil, tidak ada lagi ancaman terkait krisis energi yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya,” Zuhdi menambahkan.
Zuhdi juga memprediksi harga minyak turun lebih dalam menjadi sekitar US$ 70,8 per barel. Sementara itu, harga emas diproyeksikan bertahan di atas US$ 2000 per troy ons.
Kepala Riset KB Valbury Sekuritas Adrianus Bias juga memperkirakan harga batu bara turun imbas naiknya produksi di India. Ia memprediksi harga komoditas ini US$ 120 per ton pada semester pertama, lalu pulih menjadi US$ 140 – US$ 150 per ton pada akhir tahun.
Bias memprediksi harga batu bara berpeluang naik pada akhir tahun, karena ekonomi Cina berpeluang membaik. Jika itu terjadi, permintaan komoditas ini bisa meningkat.
Berbeda dengan proyeksi Zuhdi, Bias memproyeksikan harga emas turun menjadi US$ 1900 – US$ 1950 troy ons.
“Kami ekspektasi ada tren penurunan suku bunga pada kuartal II dan III, sehingga harga emas masih akan bertahan di atas level US$ 1950 per troy ons. Lalu terkoreksi ke kisaran US$ 1900 per troy ons pada Semester II,” kata Bias.
Bias juga memperkirakan harga nikel di kisaran US$ 18.000 - 19.000 per ton.