Soal Perpanjangan Ekspor Tembaga Freeport, ESDM: Masih Dalam Proses

Mela Syaharani
16 Januari 2024, 20:20
freeport, ekspor tembaga, ekspor konsentrat tembaga, rkab
www.npr.org
Lokasi tambang mineral PT Freeport Indonesia.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian ESDM telah menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk 2024 hingga 2026. Namun ESDM belum menyetujui permintaan perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat tembaga hingga akhir 2024.

“Untuk masalah ekspor konsentrat mereka juga harus izin lagi kepada kami, saat ini masih dalam proses,” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Bambang Suswantono dalam konferensi pers di kantornya pada Selasa (16/1).

Bambang menjelaskan bahwa dalam RKAB yang baru saja disetujui tersebut terdapat peningkatan target produksi bijih atau ore. “Untuk 2024 ini sebanyak 63,16 juta ton, pada 2025 sebanyak 77,52 juta ton, dan 2026 mencapai 79,12 juta ton,” ujarnya.

Sehingga, jika dijumlahkan seluruhnya, maka total rencana produksi ore PTFI dalam RKAB 2024-2026 mencapai 219,8 juta ton ore.

Sebelumnya, PTFI berharap bisa mendapatkan perpanjangan izin relaksasi ekspor konsentrat tembaga dari pemerintah hingga akhir 2024. Freeport beralasan smelter tembaga Manyar mulai beroperasi pada Mei 2024 dan baru akan mencapai kapasitas penuhnya secara bertahap pada Desember 2024.

“PTFI berharap relaksasi ekspor konsentrat tembaga dapat diberikan sampai smelter PTFI dapat beroperasi penuh,” ujar EVP External Affairs Freeport Indonesia Agung Laksamana kepada Katadata.co.id, Rabu (10/1).

Smelter Manyar berlokasi di kawasan ekonomi khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, masih dalam proses konstruksi. Nantinya smelter ini akan mampu mengolah konsentrat tembaga 1,7 juta ton per tahun dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600 ribu ton per tahun.

Relaksasi izin ekspor konsentrat tembaga berawal dari progres pembangunan smelter Gresik yang mundur dari target awal. Pembangunan smelter anyar tersebut mundur selama setahun, seiring adanya hambatan Pandemi Covid-19 yang menimpa Indonesia dalam beberapa tahun lalu.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...