Bos Chevron Waspadai Dampak Konflik di Laut Merah ke Harga Minyak

Happy Fajrian
17 Januari 2024, 16:24
harga minyak, chevron, laut merah
nypost.com
CEO Chevron Corporation, Mike Wirth menyalahkan kebijakan iklim yang prematur sebagai penyebab krisis energi global.
Button AI Summarize

CEO Chevron Michael Wirth mengatakan bahwa krisis di Laut Merah menimbulkan risiko serius terhadap pasokan dan harga minyak dunia. Menurutnya harga dapat berubah dengan cepat jika ketegangan menyebabkan gangguan pasokan besar-besaran di Timur Tengah.

“Ini adalah situasi yang sangat serius dan tampaknya semakin buruk,” kata Wirth dalam sebuah wawancara di Forum Ekonomi Dunia, di Davos, Swiss, seperti dikutip dari CNBC.com, Rabu (17/1).

Wirth mengatakan bahwa dia terkejut harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di bawah US$ 73 per barel di tengah kondisi yang tidak stabil seperti saat ini. “Karena risikonya sangat nyata,” ujarnya.

“Begitu aliran minyak dunia melalui wilayah tersebut yang harus dihentikan, saya pikir Anda bisa melihat banyak hal berubah dengan sangat cepat,” katanya menambahkan.

Meski menjadi jalur pelayaran yang berisiko, Wirth memastikan bahwa Chevron masih mengangkut minyak mentah melalui wilayah tersebut karena telah bekerja sama dengan angkatan laut As untuk pengamanan.

Saat ini minyak mentah Brent diperdagangkan di level US$ 77,05 per barel, turun US$ 1,24 atau 1,58% dibandingkan sesi sebelumnya. Sementara itu WTI diperdagangkan di level US$ 71,13 per barel, turun US$ 1,27 atau 1,75%.

Raksasa Migas Dunia Setop Pengiriman Melalui Laut Merah

Sementara itu perusahaan minyak utama Inggris, Shell dilaporkan telah menangguhkan pengiriman melalui Laut Merah. Sebelumnya, BP lebih dulu menghentikan pengiriman melalui titik perdagangan penting ini.

Beberapa perusahaan tanker besar, yang mengangkut produk minyak bumi seperti bensin dan minyak mentah, menghentikan lalu lintas menuju Laut Merah mulai Jumat (12/1).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...