Harga Batu Bara Acuan Indonesia Naik Hingga 8,5% di Awal 2024

Mela Syaharani
19 Januari 2024, 15:42
harga batu bara, kementerian esdm
ANTARA FOTO/Andri Saputra/foc.
Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara ke dalam truk yang didatangkan dari Samarinda di Pelabuhan PLTU Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Kamis (4/1/2023).
Button AI Summarize

Harga batu bara acuan (HBA) Indonesia mengalami kenaikan pada awal tahun ini. Adapun kenaikan tertinggi terjadi pada kelas batu bara dengan nilai kalor 3.400 kcal per kg GAR.

Sementara itu harga batu bara dengan nilai kalor tertinggi yakni 6.322 GAR ini menguat 6,8% menjadi US$ 125,85 per ton dari sebelumnya US$ 117,38 per ton. Batu bara dengan kalor tertinggi ini menjadi acuan harga jual batu bara untuk penyediaan listrik dan bahan bakar di industri domestik, kecuali industri pengolahan dan pemurnian mineral logam.

Pemerintah menetapkan HBA Januari melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 8.K/MB.01/MEM.B/2024 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan Untuk Bulan Januari 2024 yang ditetapkan pada Senin (15/1).

Dalam aturan tersebut, harga batu bara acuan dibedakan menjadi empat golongan. Secara keseluruhan, keempat golongan harga acuan batu bara ini seluruhnya mengalami kenaikan pada Januari 2024, yaitu:

  • Batu bara 6.322 kcal per kilogram (kg) GAR (nilai kalor kotor) senilai US$ 125,85 per ton atau naik 7,21% dari Desember US$ 117,38 per ton.
  • HBA I 5.300 kcal per kg GAR ditetapkan US$ 87,36 per ton, naik 1,67% dari Desember di US$ 85,92 per ton.
  • HBA II 4.100 kcal per kg GAR ditetapkan sebesar US$ 58,56 per ton, naik 1,49% dari Desember US$ 57,70 per ton.
  • HBA III 3.400 kcal per kg GAR ditetapkan US$ 37,09 per ton, menguat 8,51% dari harga Desember US$ 34,18 per ton.

Penetapan HBA ini mengacu pada Keputusan Menteri ESDM No. 227.K/MB.01/MEM.B/2023 tentang pedoman penetapan harga patokan untuk penjualan komoditas batu bara.

Penghitungan harga ini sebelumnya diatur dalam Kepmen ESDM 41.K/MB.01/MEM.B/2023, namun dalam pedoman tersebut belum sepenuhnya menggambarkan transaksi aktual.

Sebagai informasi, Kementerian ESDM menetapkan angka produksi batu bara tahun ini mencapai 710 juta ton atau meningkat 15 juta ton dibandingkan 2023. Alokasi DMO mencapai 181,28 juta ton.

Berdasarkan paparan Kementerian ESDM, dalam delapan tahun terakhir tren produksi batu bara cenderung fluktuatif. Terutama pada saat 2020 atau pandemi Covid-19 berlangsung, produksi batu bara turun ke angka 564 juta ton. Namun pasca-2020, produksi batu bara konsisten mengalami kenaikan hingga 2023 kemarin.

Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...