Target Berat 1 Juta Barel Minyak, Ini Kendalanya Menurut SKK Migas

Mela Syaharani
5 Februari 2024, 14:10
produksi migas, skk migas, produksi minyak, 1 juta barel, produksi gas
Katadata/Muhammad Fajar Riyandanu
\
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

SKK Migas mengatakan terdapat tantangan besar dalam usaha mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari (bopd) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan salah satu kendala tersebut yaitu kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) masih fokus dalam mempertahankan penurunan produksi alamiah dari lapangan yang ada.

Selain kendala penurunan produksi, Dwi menyebut ada kendala lain dari sisi cadangan dalam mencapai target 2030. “Sedangkan untuk mengubah cadangan menjadi produksi juga terkendala oleh masalah POD mangkrak dan proyek yang tertunda,” kata Dwi dalam siaran pers yang dikutip pada Senin (5/2).

Tidak hanya minyak, Dwi juga turut menyebutkan tantangan dalam mencapai target produksi gas 2030. “Untuk gas, kami juga perlu mengatasi tantangan berupa keterlambatan proyek dan serapan yang dari pembeli. SKK Migas membutuhkan komitmen KKKS untuk melaksanakan POD dan menyelesaikan proyek tepat waktu,” ujarnya.

Sebagai informasi, pada 2023 lifting minyak ditarget mencapai 660 juta barel per hari (MBOPD) dengan realisasi 605, 5 MBOPD atau 92% dari APBN. Sementara lifting gas sebanyak 6.160 MMSCFD dengan realisasi sebesar 5.378 MMSCFD atau 87% dari target APBN.

Sebelumnya, Dwi mengatakan capaian lifting minyak memang masih di bawah target. Namun selama 2023 kinerja hulu minyak mampu mengurangi penurunan produksi atau decline yang pada 2022 mencapai 7% menjadi 1% pada 2023.

“Mudah-mudahan decline bisa terus kami kurangi. Kalau bisa tahun depan sudah benar-benar tidak ada decline,” kata Dwi saat konferensi pers di Jakarta beberapa waktu lalu, Jumat (12/1).

Meski tidak mencapai target APBN 2023, namun Dwi menyampaikan bahwa kinerja lifting gas mengalami peningkatan 1% dibandingkan 2022. “Insyaallah bisa incline lagi di 2024 setelah Tangguh Train 3 berjalan selama satu tahun akan lebih baik lagi. Karena pada 2023 Tangguh Train 3 baru berjalan selama tiga bulan saja,” ujarnya.

Sementara itu, untuk target lifting migas 2024, pemerintah mematok target lifting minyak sebanyak 635 juta barel per hari sedangkan salur atau lifting gas ditetapkan 5.785 MMSCFD. Angka lifting migas ini mengalami penurunan jumlah target dibandingkan 2023.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...