Elnusa Terapkan EOR di Sejumlah Lapangan Migas, Termasuk di Blok Rokan
PT Elnusa fokus mengimplementasi Studi Reservoir & Enhanced Oil Recovery (EOR) di sejumlah lapangan migas di Indonesia. Salah satunya yaitu di Blok Rokan pada 2023, bersama dengan Pertamina Hulu Rokan, Elnusa melakukan pekerjaan teknologi stimulasi reservoir untuk EOR.
Dengan berkolaborasi dengan Pertamina Upstream Research and Technology Innovation (URTI), Elnusa telah aktif terlibat dalam mengimplementasikan teknologi stimulasi reservoir di lingkungan PHR WK Rokan.
Manager Corporate Communication Elnusa Jayanty Oktavia Maulina mengatakan Blok Rokan bukanlah pengalaman pertama bagi Elnusa dalam mengimplementasikan EOR. Pada 2018, Elnusa berhasil melakukan aplikasi EOR injeksi polimer di sumur T46 di Lapangan Tanjung, Aset 5 PEP.
Dia menegaskan bahwa Elnusa siap untuk revolusi industri energi melalui terobosan teknologi terkini. ;“Kami memiliki DNA resilience dan inovasi sejak 54 tahun lalu berdiri, dan dengan itu kami bertujuan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan ke depan sesuai dengan roadmap Environmental, Social, and Governance (ESG) perseroan yang saat ini sedang ditinjau kembali,” ujarnya dalam siaran pers yang dikutip pada Jumat (16/2).
Penawaran layanan EOR memperlihatkan keahlian Elnusa dalam pemodelan dan simulasi reservoir, yang secara khusus dirancang untuk mengoptimalkan operasi CO2 Huff-and-Puff di reservoir batugamping.
Jayanty menyampaikan, Elnusa saat ini tengah berfokus untuk mengembangkan bisnis yang ramah lingkungan sesuai dengan strategic direction Perseroan.
“Meski begitu, Kami tetap menyadari tantangan yang inheren khususnya dalam lanskap bisnis Energi yang berkelanjutan. Perseroan mengakui perlunya beradaptasi dengan tantangan yang berkembang dan perubahan untuk tetap kompetitif dan memberikan nilai bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan,” ujarnya.
Sebagai informasi, SKK Migas memberi persetujuan terhadap dua usulan rencana pengembangan (POD) Enhanced Oil Recovery (EOR) di dua lapangan migas di Blok Rokan. Usulan POD pertama yaitu dari Lapangan Minas Tahap-1 (Area-A) yang dikelola oleh PHR dengan investasi Rp 1,48 triliun.
Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja, SKK Migas, Benny Lubiantara mengatakan POD chemical EOR Minas tahap 1 ini sangat penting sebelum menuju investasi yang lebih masif melalui POD-POD tahap berikutnya.
“Informasi yang diperoleh pada tahap ini diperlukan untuk memitigasi risiko pada saat pengembangan lapangan skala penuh (full scale) nantinya” kata Benny beberapa waktu lalu Selasa (19/12/2023).
Selain Lapangan Minas, SKK juga telah menyetujui POD Steamflood EOR Lapangan Rantaubais Tahap-1 juga telah disetujui dengan investasi Rp. 3,7 triliun pada Jumat (1/12). Dari kedua persetujuan tersebut, maka total investasi proyeknya mencapai Rp 5,18 triliun.
Kedua proyek EOR tersebut merupakan bagian dari pemenuhan Komitmen Kerja Pasti di Wilayah Kerja Rokan yang telah dibuat pada saat alih kelola.
“Persetujuan dua POD EOR di akhir 2023 ini menunjukkan bahwa kita semua berkomitmen untuk menyelesaikan secara tuntas, begitu memasuki 2024 menjadi tahun eksekusi untuk implementasi proyek-proyek EOR yang sudah ditunggu oleh banyak pihak,” kata Benny.
Melalui persetujuan POD ini, Minas akan menjadi lapangan pertama di Indonesia yang mengimplementasikan metode Chemical EOR (CEOR) pada skala komersial dengan menggunakan bahan kimia injeksi Alkali-Surfaktan-Polimer (ASP).