Program Rice Cooker Gratis Dibatalkan, ESDM: Terkendala Data dan Waktu

Mela Syaharani
22 Februari 2024, 13:57
rice cooker gratis, kementerian esdm
ANTARA FOTO/Andri Saputra/foc.
Pekerja memperlihatkan alat masak nasi listrik atau rice cooker yang dijual di salah satu tokoh di Kota Ternate, Maluku Utara, Kamis (12/10/2023).Pemerintah melalui kementerian ESDM akan membagikan sebanyak 500 ribu unit rice cooker gratis kepada masyarakat, yang tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik bagi rumah tangga. Program tersebut bertujuan untuk mengurangi impor elpiji yang digunakan untuk memasak, meningkatkan konsumsi per
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian ESDM memastikan bahwa program pembagian rice cooker gratis dibatalkan. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu mengatakan dari target penyaluran 500 ribu unit, hanya 324 ribu unit yang telah dibagikan.

“Program rice cooker tidak bisa mencapai target. Tidak semua tersalurkan, angkanya 324 ribu unit,” kata Jisman kepada wartawan di Jakarta dikutip Kamis (22/2).

Sebelumnya, pada Januari lalu realisasi pembagian alat memasak nasi atau rice cooker gratis sudah mencapai 68,5% dari target. Kementerian ESDM mengatakan selama 2023 telah menyalurkan 342.621 rice cooker dari target 500 ribu unit.

Rice cooker ini telah dibagikan ke 36 provinsi, dengan 325 kabupaten atau kota, 2460 kecamatan, dan 12.961 desa atau kelurahan. Berdasarkan paparan Kementerian ESDM, wilayah dengan realisasi rice cooker sudah dilakukan di Indonesia, dengan porsi terbesar ada di Jawa-Bali sebanyak 192.890 unit (56,30%).

Jika mengacu pada data tersebut, masih ada 157 ribu unit rice cooker yang belum tersalurkan. Jisman menjelaskan nasib sisa rice cooker yang belum sempat tersalurkan akan dikembalikan kepada negara.

“Kan target 500 ribu unit, sudah tersalur 342 ribu unit. Sisanya dikembalikan ke negara uangnya. Nanti kami lihat apakah tahun ini mau dilanjutkan atau tidak,” ujarnya.

Jisman menyampaikan, alasan tidak tersalurkannya seluruh target rice cooker ini sebab terkendala oleh waktu dan data. “Karena waktunya sempit kemarin. Jadi kita jangan sembarangan dengan data. Jadi itu frame yang bisa diverifikasi di lapangan, ada secara administrasi sudah didukung untuk bisa kami berikan,: ucapnya.

Sebelumnya, Jisman sempat mengatakan pembagian rice cooker ditargetkan selesai pada Januari 2024. “Kami berharap Januari pembagian alat masak listrik atau rice cooker sudah selesai dan diterima oleh masyarakat yang sudah ditetapkan,” kata Jisman dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, Kamis (18/1).

Program rice cooker gratis ini diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga. Sebagai turunannya telah diterbitkan pula Petunjuk Teknis Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 548.K/TL.04/DJL.3/2023.

Program ini merupakan insentif kepada rumah tangga yang memenuhi kriteria tertentu. Kementerian ESDM menyebut, tujuan program ini adalah menjamin akses energi bersih yang terjangkau, andal dan berkelanjutan.

Sebelumnya Kementerian ESDM mengatakan pembagian rice cooker gratis berpotensi meningkatkan konsumsi listrik sekitar 140 GWh setara dengan kapasitas pembangkitan 20 MW. Program ini juga berpotensi menghemat LPG sekitar 29 juta kilo atau setara 9,7 juta tabung 3 kg.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...