Pemerintah Jajaki Kerja Sama Bisnis Kelistrikan dengan Arab Saudi

Happy Fajrian
15 Maret 2024, 07:37
kelistrikan, listrik, arab saudi, kerja sama, investasi
ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid.
Pekerja melakukan perawatan dan perbaikan jaringan listrik di Dumai, Riau, Kamis (14/3/2024).

Ringkasan

  • PDIP belum memutuskan posisi dalam pemerintahan baru karena proses rekapitulasi suara KPU masih berlangsung.
  • PDIP tengah mengumpulkan bukti dugaan pelanggaran Pemilu 2024 dan menunggu rekomendasi dari tim khusus yang dipimpin oleh Ganjar Pranowo dan Mahfud MD terkait hak angket.
  • Tim khusus tersebut telah menemukan dugaan kecurangan, salah satunya terkait Sistem Informasi Rekapitulasi Elektronik (Sirekap) KPU, dan tengah melakukan kajian lebih lanjut untuk menentukan strategi dan kemungkinan penggunaan hak angket.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan Riyadh bersinergi dengan Kedutaan Besar RI untuk Arab Saudi memfasilitasi penjajakan kerja sama di sektor kelistrikan dengan perusahaan swasta asal Arab Saudi.

Duta Besar Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad, mengatakan pertemuan bisnis ini digelar untuk menangkap peluang penjajakan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di sektor kelistrikan Indonesia dengan Arab Saudi.

“Terutama pada bidang investasi (inbound dan outbound), perdagangan peralatan listrik, suplai dan pengerjaan proyek-proyek di sektor kelistrikan kedua negara, serta kerja sama perdagangan jasa tenaga kerja terampil di sektor kelistrikan,” ujarnya, Jumat (15/3).

Aziz menyampaikan, Indonesia berpeluang menyuplai tenaga profesional di bidang listrik, salah satunya melalui perusahaan Al Ojaimi Industrial Group (OIG) yang membutuhkan transformator, panel listrik, serta instalasi listrik.

“Tentunya ini berpotensi bagi Indonesia dalam menyuplai tenaga profesional di sektor kelistrikan,” kata Aziz.

Sementara itu, Atase Perdagangan Riyadh Gunawan menyebut penjajakan bisnis dapat meningkatkan ekspor peralatan listrik Indonesia ke Arab Saudi. Hal ini dapat dapat mendorong potensi transaksi perdagangan peralatan listrik antara kedua negara.

Berdasarkan data Trade Map, Indonesia mengekspor mesin dan peralatan listrik serta turunannya ke seluruh dunia dalam tiga tahun terakhir, yakni pada 2022 sebesar US$ 14,55 miliar, sebesar US$ 11,77 miliar pada 2021, dan US$ 9,23 miliar pada 2020.

Adapun ekspor Indonesia ke Arab Saudi untuk produk mesin dan peralatan listrik serta turunannya (Kode HS 85) termasuk transformator, breaker, kabel dan aksesori dalam tiga tahun terakhir adalah US$ 41,23 juta pada 2022, US$ 60,55 juta pada 2021, dan sebesar US$ 29,66 juta pada 2020.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kementerian Perdagangan, Arab Saudi merupakan mitra dagang produk peralatan listrik ke-20 bagi Indonesia.

Sementara, nilai impor Arab Saudi untuk produk mesin dan peralatan listrik serta turunannya dalam tiga tahun terakhir dari seluruh dunia sebesar US$ 15,62 miliar pada 2022, US$ 13,88 miliar pada 2021, dan senilai US$ 12,72 miliar pada 2020.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...