Menteri ESDM, Menkeu Rapat Koordinasi Soal Gas Murah, Menperin Absen
Sejumlah Menteri melaksanakan rapat koordinasi membahas kebijakan gas murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) di Kementerian ESDM pada Jumat (22/3).
Dalam pertemuan tersebut hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier.
“Iya tadi pertemuan soal HGBT tapi belum selesai karena tidak ada Menteri Perindustrian,” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM pada Jumat (22/3).
Absennya Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam rapat koordinasi ini menyebabkan belum ada keputusan mengenai HGBT. “Belum ada putusan soalnya tidak ada Kemenperin. Ada tapi nanti kami jadwalkan (rapat lagi),” ujarnya.
Selain Arifin, Sri Mulyani juga membenarkan bahwa pagi ini telah dilaksanakan rapat koordinasi seputar HGBT. “Betul. Nanti tanya detail sama pak Menteri ESDM ya,” ujarnya.
Sebagai informasi, kebijakan gas murah diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 121 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Gas Bumi.
Berdasarkan aturan tersebut, ada tujuh sektor industri yang berhak mendapatkan gas murah sebesar US$ 6 per MMBTU yaitu pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca dan sarung tangan karet. Namun menurut Keputusan Menteri ESDM Nomor 134 Tahun 2021, kebijakan gas murah akan berakhir pada akhir 2024.
Dirjen ILMATE, Taufiek Bawazier yakin bahwa kebijakan HGBT akan terus berlanjut. “HGBT harus lanjut dan harusnya diperluas (industri penerima). Tapi nanti tergantung Pak Menteri ESDM dan hasil rapat nanti,” kata Taufiek.
Senada dengan pernyataan Arifin, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto juga menyampaikan bahwa belum ada keputusan mengenai kebijakan HGBT meskipun telah dilakukan pertemuan hari ini di Kementerian ESDM. “Belum (ada hasil), nanti akan diatur lagi. Kan pak Menteri Perindustrian belum bisa hadir. Akan ada pertemuan lanjutan,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Arifin telah mengatakan bahwa tiga kementerian akan melakukan pertemuan bersama untuk membahas kelanjutan kebijakan HGBT atau gas murah industri yang akan berakhir tahun ini.
“Kami akan minta minggu ketiga bulan ini duduk bersama, bertiga, antara Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian ESDM,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di kantornya pada Jumat (8/3).
Arifin mengatakan pada dasarnya Kementerian ESDM berniat untuk melanjutkan kebijakan HGBT atau gas murah ini untuk industri. “ESDM mau melanjutkan, tapi kami masih akan melihat lagi situasinya. Karena belum pas, harga crude nya masih tinggi dan tidak stabil,” ujar Arifin.