Komitmen Iklim 10 Raksasa Migas Dunia Dinilai Masih Lemah

Happy Fajrian
1 April 2024, 19:07
migas, transisi energi, komitmen iklim, krisis iklim
Katadata
Pekerja migas ExxonMobil.
Button AI Summarize

Rencana transisi rendah karbon 10 perusahaan minyak dan gas (migas) terbesar di Eropa dan Amerika Utara saat ini dinilai tidak cukup baik untuk mengatasi risiko perubahan iklim yang mengancam.

Kelompok investor aksi iklim dunia, Climate Action 100+, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan migas seperti ExxonMobil, Shell, Chevron telah dinilai menggunakan kerangka Net Zero Standard for Oil & Gas oleh Transition Pathway Initiative Centre.

Perusahaan migas lainnya yang masuk dalam analisis ini antara lain TotalEnergies, ConocoPhillips, BP, Occidental Petroleum, Eni, Repsol, dan Suncor Energy.

Masing-masing dinilai menggunakan indikator dan sub-indikator dalam tiga tema besar, yakni pengungkapan (disclosure), dimana perusahaan diberi penghargaan karena memberikan informasi tentang aktivitas mereka; penyelarasan (alignment), yang menguji ambisi iklim mereka; dan Climate Solutions, yang melacak investasi mereka dalam kegiatan yang lebih ramah lingkungan.

Tujuan dari kerangka Net Zero Standard for Oil & Gas (NZS) adalah untuk memungkinkan penilaian sejauh mana pengungkapan dan strategi perusahaan di sektor ini selaras dengan Perjanjian Paris mengenai iklim.

Secara keseluruhan, perusahaan-perusahaan tersebut hanya memenuhi 19% dari seluruh metrik NZS. Perusahaan-perusahaan Eropa mempunyai kinerja terbaik, dipimpin oleh TotalEnergies, BP dan Eni, sedangkan perusahaan-perusahaan Amerika Utara lebih lemah dalam ketiga tema tersebut.

Shell dan ConocoPhillips menolak mengomentari temuan tersebut. Perusahaan lain tidak segera membalas atau tidak dapat segera mengomentari laporan tersebut.

Halaman:
Reporter: Kholis
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...