Negosiasi Gencatan Senjata Hamas-Israel Mandek, Harga Minyak Naik Lagi
Harga minyak berbalik naik, dengan Brent kembali ke level US$ 90 per barel, usai mandeknya negosiasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Hamas menolak proposal dari Israel karena masih tetap pada rencananya untuk menginvasi Rafah.
Minyak mentah Brent naik 28 sen ke level US$ 90,66 per barel, sedangkan minyak mentah Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate (WTI) naik 21 sen ke US$ 86,64 per barel.
Putaran baru diskusi gencatan senjata Israel-Hamas di Kairo, Mesir, telah mengakhiri reli multi-sesi pada Senin (8/4), menyebabkan Brent mengalami penurunan pertama dalam lima sesi dan WTI mengalami penurunan pertama dalam tujuh sesi di tengah prospek bahwa risiko geopolitik dapat mereda.
Namun Perdana Menteri Israel saat itu Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa tanggal yang tidak ditentukan telah ditetapkan untuk invasi Israel ke Rafah di Gaza, yang merupakan tempat perlindungan terakhir warga Palestina.
“Ini mengakhiri harapan yang sempat mencengkeram pasar kemarin bahwa ketegangan geopolitik di wilayah tersebut mungkin akan mereda,” Tony Sycamore, seorang analis pasar di IG, dalam sebuah catatan, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (9/4).
Hamas mengatakan bahwa usulan gencatan senjata Israel yang diterimanya dari mediator Qatar dan Mesir tidak memenuhi tuntutan faksi-faksi Palestina. Namun Hamas mengatakan akan mempelajari usulan tersebut sebelum memberikan responsnya kepada para mediator.