Harga Minyak Diprediksi Makin Melonjak, Tembus 92 Dolar AS per Barel

Tia Dwitiani Komalasari
15 April 2024, 08:54
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai
Zukiman Mohamad/Pexels
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai
Button AI Summarize

Harga minyak diprediksi terus melonjak pada perdagangan Senin (15/4) dipicu oleh memanasnya konflik antara Iran dan Israel. Pada perdagangan Jumat (12/4), harga minyak bahkan telah mencapai rekor tertinggi dalam enam bulan terakhir. 

Namun demikian, para analis memperkirakan bahwa kenaikan lebih lanjut mungkin bergantung pada bagaimana Israel memilih untuk merespons serangan Iran.

Iran meluncurkan drone dan rudal yang dapat meledak ke arah Israel pada Sabtu malam (14/4). Hal itu sebagai pembalasan atas dugaan serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah pada tanggal 1 April. Ini merupakan serangan langsung pertama di wilayah Israel yang telah memicu kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas.

Kekhawatiran bahwa Iran akan menanggapi serangan di kompleks kedutaan besarnya di Damaskus mendorong kenaikan harga minyak pekan lalu. Minyak mentah Brent naik menjadi $92,18 per barel pada Jumat (12/4), tertinggi sejak Oktober.
Brent ditutup hari itu dengan kenaikan 71 sen menjadi US$ 90,45, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 64 sen menjadi $85,66.

“Masuk akal jika mengharapkan harga menguat ketika perdagangan dilanjutkan,” kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM.

Meskipun demikian, Tamas mengatakan, sejauh ini tidak ada dampak terhadap produksi. Iran bahkan mengatakan bahwa 'masalah ini dapat dianggap selesai.

“Betapapun sengit dan menyakitkannya reaksi awal pasar, reli tersebut hanya akan berumur pendek kecuali pasokan dari wilayah tersebut terganggu secara signifikan,”

Para pemimpin negara-negara maju Kelompok Tujuh (G7) mengutuk serangan Iran dan menegaskan kembali komitmen G7 terhadap keamanan Israel dalam pertemuan pada hari Minggu mengenai perkembangan tersebut, kata Gedung Putih dalam sebuah postingan di X.

Para pemimpin G7 membahas sanksi terhadap Iran, kata seorang pejabat senior pemerintah AS.

Blok tersebut mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya akan menyelidiki subsidi yang diterima oleh pemasok turbin angin Tiongkok yang ditujukan ke negara-negara tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning berbicara pada hari Rabu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...