Pakar: Konflik Israel-Iran Berpotensi Tekan Rupiah dan Kerek Harga BBM

Mela Syaharani
17 April 2024, 11:47
harga bbm, konflik israel iran, niali tukar rupiah
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU
Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di salah satu SPBU Desa Kuta Padang, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Jumat (23/2/2024).
Button AI Summarize

Pengamat Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menilai jika harga minyak mentah dunia terus melambung hingga US$ 100 per barel, akibat konflik Israel - Iran, maka akan berdampak bagi melemahnya nilai tukar rupiah.

“Ini akan semakin melemahkan rupiah, bahkan bisa mencapai Rp 17.000 per dolar. Bisa seperti itu karena Indonesia sudah tergolong net importer minyak,” kata Fahmy saat dihubungi Katadata.co.id pada Selasa (16/7).

Fahmy menyampaikan dengan status net importer minyak ini, artinya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maka harus dilakukan impor. “Nah, impor ini kan membayarnya menggunakan dolar. Maka akan menguras devisa Indonesia dan itu yang akan mempengaruhi kurs rupiah akan semakin lemah tadi,” ujarnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan apabila pelemahan rupiah dan meningkatnya harga minyak juga dibarengi oleh peningkatan inflasi, maka akan menjadi beban bagi Indonesia. Sebab ketiga hal diatas menurut Fahmy termasuk dalam variabel utama penentuan harga minyak Indonesia atau ICP.

“Nah, kalau ketiga variabel ini semuanya naik, maka mau tidak mau harga minyak atau BBM yang dijual di Indonesia ini jadi mahal,” ucapnya.

Melalui proyeksi tersebut, menurut Fahmy pilihan yang tersedia untuk menghadapi keadaan ini adalah pemerintah menaikkan harga BBM untuk mengurangi beban subsidi energi.

“Kalau hargan minyak dunia di atas US$ 100 kemudian nilai rupiah mencapai Rp17.000 per dolar serta inflasinya semakin meningkat, maka rekomendasi saya, pemerintah harus menaikkan harga BBM subsidi maupun non subsidi,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...