BHP Menawar Saham Anglo American Rp 627 Triliun, Incar Aset Tembaga

Sorta Tobing
25 April 2024, 15:57
tembaga, bhp, anglo american
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi tembaga.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

BHP Group menawar saham Anglo American senilai US$ 38,8 miliar atau sekitar Rp 627,2 triliun. Akuisisi ini akan mengukuhkan posisi BHP sebagai penambang tembaga terbesar di dunia. 

Kedua raksasa tambang tersebut menyumbang sekitar 10% pasokan tembaga global. "Anglo menjadi pilihan strategis yang baik untuk BHP karena potensi sinergi, kualitas aset, dan eksposur komoditasnya,” kata analis Jefferies, dikutip dari Reuters, Kamis (25/4). 

BHP, perusahaan tambang terbesar di dunia asal Australia, menawarkan kepada pemegang saham Anglo 25,08 pound per saham dan premi 31%. Tak hanya itu, perusahaan juga meminta Anglo untuk memisahkan aset bijih besi dan platinumnya karena ingin fokus pada tembaga. 

Anglo, perusahaan yang berbasis di London, memiliki tambang di Chili, Afrika Selatan, Brasil, dan Australia. Kapitalisasi pasarnya mencapai US$ 37,7 miliar pada penutupan perdagangan di London kemarin, sedangkan BHP memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$ 149 miliar. 

Banyak perusahaan tambang dunia saat ini melakukan merger dan akuisisi di tengah pelemahan permintaan komoditas tambang. Di sisi lain, transisi energi bersih terus berjalan. Kebutuhan tembaga diperkirakan akan terus naik untuk membuat produk energi terbarukan dan kendaraan listrik. 

Anglo memiliki tambang tembaga di Chili dan Peru, tempat BHP juga beroperasi. Apabila jadi bergabung, produksi keduanya sekitar 2,6 juta metrik ton per tahun. Angka ini jauh melampaui Freeport-McMoran, perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat dan memiliki tambang tembaga pula di Chili. 

Harga tembaga di Bursa Metal London telah melonjak 15% sepanjang tahun ini. Nilainya mendekati US$ 10 ribu per ton dan merupakan harga tertinggi dalam dua tahun terakhir.

Kenaikan ini terjadi karena data makroekonomi negara maju dunia yang tidak menggembirakan dan pelaku pasar bertaruh pada penurunan suku bunga AS. Selain itu, pasokan global juga terganggu karena terjadi penutupan paksa tambang Cobre Panama di Panama pada Desember 2023. Area ini merupakan tambang tembaga terbesar di dunia. 

Analis memperkirakan kesepakatan BHP dan Anglo juga dapat memicu gelombang transaksi untuk aset lain yang tidak diinginkan seperti nikel, mangan, dan berlian. Anglo memiliki 85% saham raksasa industri berlian De Beers.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...