Amman Targetkan Penyelesaian Konstruksi Akhir Smelter Tembaga Mei 2024
PT Amman Mineral Nusa Tenggara melaporkan kemajuan atau progres pembangunan fasilitas pemurnian (smelter) tembaga mereka di Sumbawa Barat akan menyelesaikan konstruksi atau mechanical completion pada Mei 2024.
“Akhir bulan ini sudah mechanical completion dan siap masuki tahap commissioning,” kata Presiden Komisaris PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Hilmi Panigoro saat ditemui di IPA Convex 2024 di ICE BSD City pada Rabu (16/5).
Hilmi menyebut, tahap commissioning ini akan berlangsung selama enam bulan. Setelah itu, Smelter yang terletak di Batu Hijau, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat ini akan melalui proses cold blue, hot blue. “Nanti mungkin akan beroperasi penuh pada kuartal I 2025 dengan kapasitas sekitar 900 ribu kilo ton per tahun (tpa),” ujarnya.
Sebelumnya, PT Amman Mineral Industri, anak perusahaan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melaporkan hasil verifikasi kemajuan tiga bulanan periode Oktober 2023 hingga Desember 2023.
Verifikator independen menyatakan, kemajuan pembangunan konstruksi smelter tembaga AMMAN telah mencapai 76,1%. Pencapaian itu dari rencana pembangunan sebesar 72,4% (105,1%). Sedangkan kemajuan pembangunan konstruksi pabrik pemurnian logam mulia (PMR) telah mencapai 72,7% dari target 72,1% (100,7%).
Vice President of Corporate Communications and Investor Relations AMMAN Kartika Octaviana, menyatakan bahwa perusahaan meyakini kemajuan konstruksi fisik smelter dan PMR berjalan dengan baik. Hal itu untuk mencapai target penyelesaian konstruksi di akhir Mei 2024 dan memulai proses commissioning pada Juni 2024.
“Capaian ini adalah wujud komitmen AMMAN sebagai salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia untuk selalu terlibat dalam pengembangan industri pertambangan nasional yang membawa manfaat bagi perekonomian daerah dan nasional,” ujar Kartika dalam keterangan resmi, Senin (5/2).
Senada dengan Hilmi, Kartika mengatakan setelah beroperasi nanti, total kapasitas input fasilitas smelter tembaga dan PMR AMMAN diperkirakan mencapai 900 ribu kilo ton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang nantinya.
Produk dari pengolahan ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai 222 ktpa dan asam sulfat mencapai 830 ktpa. Sementara fasilitas PMR akan menghasilkan 18 tpa emas batangan, 55 tpa perak batangan dan 70 tpa selenium.
Pada September tahun lalu, AMMAN juga telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan Pertamina guna memastikan pasokan sumber energi yang lebih ramah lingkungan yaitu LNG untuk pembangkit listrik tenaga gas dan uap yang saat ini sedang dibangun untuk mendukung operasional fasilitas smelter tembaga dan PMR.