Proyek Bekapai Artificial Lift Onstream, Produksi Minyak 2.000 Bph
SKK Migas melaporkan bahwa Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berhasil menyelesaikan proyek Bekapai Artificial Lift di Blok Mahakam pada Sabtu (1/6). Proyek ini diharapkan dapat menambah produksi minyak 2.000 barel per hari (bph) dan 1,3 MMSCFD gas dengan total investasi US$ 17,55 juta atau Rp 284 miliar.
“Proyek Bekapai Artificial Lift ini sangat ditunggu-tunggu, karena dapat membantu upaya SKK Migas dan KKKS untuk mendekatkan target produksi minyak yang telah ditetapkan di 2024 yang saat ini masih belum mencapai target,” Kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro pada Senin (3/6).
SKK Migas menyampaikan, Proyek Bekapai ini sesungguhnya sudah selesai pada 24 Mei 2024, namun masih memerlukan serangkaian pengujian untuk memastikan tidak ada masalah pada peralatan.
Setelah menyelesaikan enam kali pengujian dan tidak lagi ditemukan permasalahan pada pengujian terakhir yang mencapai waktu 72 jam pengujian (1/6), SKK Migas dan PHM menyatakan proyek Bekapai Artificial Lift sudah onstream sepenuhnya.
“Kami memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terkait dan berkontribusi dalam proyek Bekapai Artificial Lift sehingga proyek tersebut bisa diselesaikan sesuai jadwal dan yang lebih penting lagi adalah tidak ada insiden (zero accident),” ujarnya.
Hudi mengatakan bahwa kontribusi proyek hulu migas dalam menambah produksi migas nasional sangat signifikan untuk dapat mengimbangi penurunan produksi di lapangan yang sudah mature.
Pada 2024, SKK Migas menargetkan 15 proyek onstream dengan total investasi sebesar US$ 560 juta dengan potensi penambahan produksi minyak di 2024 diharapkan dapat mencapai hingga 31.655 BOPD dan gas sebesar 268,6 MMSCFD serta produksi LPG sebesar 187,4 metrik ton per hari.
Hudi menyebut, SKK Migas akan menjaga momentum keberhasilan onstream proyek Bekapai Artificial Lift untuk menjadi motivasi bagi SKK Migas maupun KKKS yang saat ini sedang berjuang dan bekerja keras untuk menyelesaikan proyek-proyek lainnya yang ditargetkan bisa onstream di 2024.
“Bahwa kerja keras insan hulu migas memberikan kontribusi bagi upaya memenuhi kebutuhan energi domestik dan mendukung program Pemerintah dalam membangun ketahanan energi nasional”, ucap Hudi.