ESDM: Ada 100 Lokasi Potensi Nikel Tersebar dari Sumatera hingga Papua

Mela Syaharani
5 Juni 2024, 11:27
nikel, badan geologi, kementerian esdm
Katadata/ Wahyu DJ
Haul dump trucks mengangkut material pada proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid mengungkapkan bahwa saat ini masih ada 100 titik lokasi potensi nikel di Indonesia yang tersebar dari Sumatera hingga Papua.

“Sementara kami mengidentifikasikan ada 100 titik. Ada satu di Sumatra bagian utara, kemudian di Kalimantan juga ada di lima lokasi, kemudian di Sulawesi, Maluku, dan Papua juga ada,” kata Wafid saat ditemui di Kementerian ESDM pada Selasa (4/6).

Wafid menyampaikan, 100 titik itu masih berupa potensi yang memerlukan eksplorasi lebih lanjut. Namun untuk titik potensi nikel di Sulawesi, Wafid menyebut sebagian besar terletak di luar wilayah izin usaha pertambangan atau greenfields. “Di Sulawesi memang daerah nikel paling banyak, disana masih ada greenfield,” ujarnya.

Wafid mengatakan pihaknya memang terus melakukan eksplorasi untuk menemukan keberadaan atau potensi mineral strategis dan kritis sesuai dengan amanat Menteri ESDM Arifin Tasrif. “Termasuk yang di Bledug Kuwu atau dimanapun akan terus kami eksplorasi,” ucapnya.

Sebelumnya ada awal tahun ini Badan Geologi juga melaporkan bahwa Indonesia memiliki wilayah seluas 2 juta hektare (Ha) yang memiliki potensi nikel di dalamnya. Dari total tersebut hanya 800 ribu Ha yang telah ditambang atau dieksploitasi.

“Lokasi yang berpotensi nikel ini masih cukup luas dilihat dari formasi potensi pembawaan nikel yaitu 2 juta Ha. Saat ini baru 800.000 Ha saja yang sudah menjadi izin usaha pertambangan (IUP),” kata Sekretaris Badan Geologi Rita Susilawati dalam konferensi pers yang dipantau melalui daring pada Jumat (19/1).

Jika mengacu pada data tersebut, sisa lahan potensi nikel saat ini yang belum dieksplorasi berjumlah 1,2 juta Ha. Berdasarkan data Badan Geologi total cadangan bijih Indonesia saat ini mencapai 5 juta ton dengan jumlah sumber dayanya sebanyak 17,33 juta ton.

Data cadangan ini sesuai dengan keterangan Direktur Pembinaan Program Minerba Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) Tri Winarno pada November 2023. Tri mengatakan Indonesia masih memiliki cadangan nikel hingga lima miliar ton.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...