Pertamina EP Ungkap Tantangan Besar Industri Hulu Migas: Geopolitik

Mela Syaharani
11 Juni 2024, 19:53
migas, pertamina, geopolitik
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Produksi hulu migas berlangsung di Anjungan Central Plant dan Anjungan Bravo Flow Station Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ), lepas pantai utara Subang, Laut Jawa, Jawa Barat, Senin (3/4/2023). P
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Vice President Supply Chain Management (SCM) Regional 2 PT Pertamina EP Bayu Kusuma Tri Aryanto mengatakan tantangan terbesar bagi industri migas dalam negeri tahun ini adalah kondisi geopolitik dunia.

“Terjadinya perang dan konflik di beberapa negara, dapat mempengaruhi sisi rantai pasoknya,” kata Bayu saat ditemui di Surabaya, Jawa Timur pada Selasa (11/6).

Bayu mengatakan industri hulu migas Indonesia saat ini masih sangat tergantung dengan negara lain. Ketergantungan ini dapat ditemui di beberapa aspek, mulai dari jumlah impor maupun teknologi yang dibutuhkan industri migas.

“Apabila ada gejolak geopolitik, dari sisi suplai juga akan terdampak, baik secara material, aktivitas, maupun yang paling krusial adalah komersialisasinya,” ujarnya.

Bayu mengatakan kondisi dan tantangan di industri migas harus segera teratasi. Apalagi Indonesia memiliki rencana jangka panjang atau LTP target produksi migas di 2030 mencapai satu juta barel minyak per hari serta 12 miliar standar kaki kubik per hari. 

Oleh sebab itu, menurutnya dari sisi manajemen rantai pasok atau SCM harus dapat memastikan bahwa target 2030 yang sudah ditetapkan dapat tercapai.

Guna memastikan hal itu, Bayu mengatakan para pelaku industri di hulu migas mengadakan acara Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 mengangkat tema "Menavigasi Rencana Jangka Panjang Melalui Rantai Pasok Terintegrasi & Kolaboratif". 

“Para investor atau supplier dapat melihat bahwa industri migas dalam negeri masih menarik dan peluangnya cukup besar,” ucapnya.

Bayu menyebut masih ada tantangan selain kondisi geopolitik. “Tantangan untuk dapat meningkatkan kualitas sehingga dapat memenuhi standar yang dibutuhkan dalam industri migas saat ini,” kata dia.

Acara SCM Summit 2024 akan dimulai dengan menggelar Pra-kegiatan Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 di Surabaya pada tanggal 10-11 Juni 2024 dan Batam pada tanggal 3-4 Juli 2024. Acara puncak akan diadakan di Jakarta Convention Center pada tanggal 14-16 Agustus 2024. 

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...