Ada Smelter Bauksit Masih Hanya Lapangan, Menteri ESDM: Kita Dibohongi

Mela Syaharani
20 Juni 2024, 12:07
smelter bauksit, esdm, menteri esdm
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif (kiri) didampingi Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Suswantono (kanan) menyampaikan paparan dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (19/6/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa ada investor yang berbohong terkait kemajuan atau progres proyek pembangunan smelter bauksit. Secara garis besar, Arifin menyebut progres pembangunan fasilitas pemurnian atau smelter bauksit di Indonesia masih jauh dari kata siap.

“Selama ini kita dibohongi saja. Katanya sudah sekian persen pembangunannya, namun ternyata hanya lapangan bola dan pos hansip saja,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di Gedung DPR RI pada Rabu (19/6).

Kendati demikian, Arifin mengatakan ada smelter milik PT Bintan Alumina yang pembangunannya cukup signifikan. “Ini akan kami lihat dan ditinjau nanti pada minggu kedua Juli mendatang,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian ESDM menargetkan pada akhir tahun ini Indonesia telah memiliki 16 fasilitas pemurnian mineral atau smelter terintegrasi, dengan total investasi mencapai US$ 11,6 miliar atau lebih dari Rp 182 triliun.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Bambang Suswantono menyampaikan bahwa smelter terintegrasi bertujuan agar kebijakan hilirisasi di industri mineral lebih optimal dan efisien dengan strategi integrasi rantai pasok antara tambang dan smelter.

“Mengintegrasikan pelaku industri pengguna bahan olahan mineral yang masuk dalam kebijakan hilirisasi, serta menerapkan pengembangan industri lanjutan yang aplikatif,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR pada Selasa (19/3), dikutip dari Antara.

Dia menyampaikan bahwa pengembangan smelter di industri mineral ini terbagi menjadi empat kategori sektor yakni nikel, bauksit, besi, tembaga, emas dan perak, serta timah.

Adapun 16 smelter terintegrasi yang ditargetkan terdiri dari 7 untuk komoditas nikel dengan total investasi US$ 2,68 miliar, lalu 7 smelter bauksit dengan total investasi US$ 5,85 miliar, 1 smelter besi senilai US$ 51,5 juta, dan 1 smelter tembaga US$ 3,08 miliar. Ketujuh smelter bauksit yang sedang dalam pembangunan antara lain:

  1. Smelter bauksit PT Dinamika Sejahtera Mandiri, Sanggau, Kalimantan Barat. Progres: 58,55%. Kapasitas pengolahan: 5,2 juta ton per tahun. Produk: 2 juta ton per tahun smelter grade alumina (SGA). Kendala: proses pencarian investor untuk pendanaan.
  2. Smelter bauksit PT Laman Mining, Ketapang, Kalimantan Barat. Progres: 32,38%. Kapasitas pengolahan: 2,85 juta ton per tahun. Produk: 1 juta ton per tahun SGA. Kendala: proses pencarian investor untuk pendanaan.
  3. Smelter bauksit PT Kalbar Bumi Perkasa, Sanggau, Kalimantan Barat. Progres: 37,25%. Kapasitas pengolahan: 4,2 juta ton per tahun. Produk: 1,5 juta ton per tahun SGA. Kendala: proses pemulihan IUP.
  4. Smelter Bauksit PT Parenggean Makmur Sejahtera, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Progres: 58,13%. Kapasitas pengolahan: 3 juta ton per tahun. Produk: 986.215 ton per tahun chemical grade alumina (CGA). Kendala: proses pencarian investor untuk pendanaan.
  5. Smelter bauksit PT Persada Pratama Cemerlang, Sanggau, Kalimantan Barat. Progres: 52,62%. Kapasitas pengolahan: 2.524.918 ton per tahun. Produk: 1 juta ton per tahun SGA. Kendala: proses pencarian investor untuk pendanaan.
  6. Smelter Bauksit PT Quality Sukses Sejahtera, Pontianak, Kalimantan Barat. Progres: 65,65%. Kapasitas pengolahan: 3.512.058 ton per tahun. Produk: 1,5 juta ton per tahun SGA. Kendala: proses pencarian investor untuk pendanaan.
  7. Smelter bauksit PT Sumber Bumi Marau, Ketapang, Kalimantan Barat. Progres: 50,05%. Kapasitas pengolahan: 2,6 juta ton per tahun. Produk: 1 juta ton per tahun SGA. Kendala: proses pencarian investor untuk pendanaan.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...